Senin, 6 Oktober 2025

40 Migran Tewas akibat Kebakaran di Pusat Penampungan di Kota Ciudad Juarez Meksiko

40 migran tewas akibat kebakaran di pusat penampungan di Kota Ciudad Juarez, Meksiko. Kebakaran ini diduga karena aksi protes dengan pembakaran kasur.

INM
Rumah sakit lokal di Ciudad Juarez, Meksiko, yang menampung korban kebakaran di tempat penampungan migran INM yang terjadi pada Senin (27/3/2023) malam. Sejumlah 40 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. 

Video yang direkam di lokasi tragedi menunjukkan responden pertama membantu para korban yang masih selamat.

Mereka membungkus para korban dengan selimut termal berwarna perak, sebelum menempatkan mereka di atas tandu dan ke dalam ambulans.

Sementara itu, petugas pemadam kebakaran membawa tubuh yang lemas dan tak bernyawa dari gedung.

Beberapa tubuh korban ditutupi jelaga hitam, ditempatkan bersebelahan.

Wakil federal Ciudad Juarez, Andrea Chavez, menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga para migran.

Andrea Chavez mengatakan pihak berwenang Meksiko telah melakukan penyelidikan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut.

“Dengan kesedihan dan duka yang mendalam kami mengetahui kebakaran yang terjadi di dalam INM di Ciudad Juárez,” katanya di Twitter.

Pada Selasa (28/3/2023) malam, Komisaris INM dan Komisaris Institut Migrasi Nasional secara pribadi meninjau setiap migran yang terluka setelah kebakaran di fasilitas penahanan migran sementara INM, yang terjadi pada Senin (27/3/2023) malam di Ciudad Juárez, Meksiko.
Pada Selasa (28/3/2023) malam, Komisaris INM dan Komisaris Institut Migrasi Nasional secara pribadi meninjau setiap migran yang terluka setelah kebakaran di fasilitas penahanan migran sementara INM, yang terjadi pada Senin (27/3/2023) malam di Ciudad Juárez, Meksiko. (INM)

Baca juga: Presiden Meksiko Dikritik Netizen setelah Pamer Foto Makhluk Ghaib dari Suku Maya

Saksi Mata

Seorang saksi mata kobaran api, seorang wanita Venezuela yang suaminya terjebak di dalam gedung dan terluka dalam kebakaran itu, berbicara kepada kantor berita Reuters.

Ia menahan air mata dan menyalahkan otoritas Meksiko.

Wanita itu mengklaim pintu ke pusat penahanan tidak dibuka.

"Pada jam 10 malam, kami mulai melihat asap mengepul dari mana-mana, semua orang lari tetapi mereka membiarkan orang-orangnya terkunci. Semua orang dikeluarkan dari area itu, tetapi mereka membiarkan orang-orang itu terkunci. Mereka tidak pernah membuka pintu," katanya.

Suaminya, Eduard Caraballo, berada di dalam pusat penahanan dan selamat dengan menyemprotkan air ke dirinya sendiri.

Suaminya bercerita, ia melihat banyak mayat.

Eduard Caraballo saat ini dibawa ke rumah sakit karena masalah pernapasan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved