40 Migran Tewas akibat Kebakaran di Pusat Penampungan di Kota Ciudad Juarez Meksiko
40 migran tewas akibat kebakaran di pusat penampungan di Kota Ciudad Juarez, Meksiko. Kebakaran ini diduga karena aksi protes dengan pembakaran kasur.
Video yang direkam di lokasi tragedi menunjukkan responden pertama membantu para korban yang masih selamat.
Mereka membungkus para korban dengan selimut termal berwarna perak, sebelum menempatkan mereka di atas tandu dan ke dalam ambulans.
Sementara itu, petugas pemadam kebakaran membawa tubuh yang lemas dan tak bernyawa dari gedung.
Beberapa tubuh korban ditutupi jelaga hitam, ditempatkan bersebelahan.
Wakil federal Ciudad Juarez, Andrea Chavez, menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga para migran.
Andrea Chavez mengatakan pihak berwenang Meksiko telah melakukan penyelidikan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut.
“Dengan kesedihan dan duka yang mendalam kami mengetahui kebakaran yang terjadi di dalam INM di Ciudad Juárez,” katanya di Twitter.

Baca juga: Presiden Meksiko Dikritik Netizen setelah Pamer Foto Makhluk Ghaib dari Suku Maya
Saksi Mata
Seorang saksi mata kobaran api, seorang wanita Venezuela yang suaminya terjebak di dalam gedung dan terluka dalam kebakaran itu, berbicara kepada kantor berita Reuters.
Ia menahan air mata dan menyalahkan otoritas Meksiko.
Wanita itu mengklaim pintu ke pusat penahanan tidak dibuka.
"Pada jam 10 malam, kami mulai melihat asap mengepul dari mana-mana, semua orang lari tetapi mereka membiarkan orang-orangnya terkunci. Semua orang dikeluarkan dari area itu, tetapi mereka membiarkan orang-orang itu terkunci. Mereka tidak pernah membuka pintu," katanya.
Suaminya, Eduard Caraballo, berada di dalam pusat penahanan dan selamat dengan menyemprotkan air ke dirinya sendiri.
Suaminya bercerita, ia melihat banyak mayat.
Eduard Caraballo saat ini dibawa ke rumah sakit karena masalah pernapasan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.