Jumat, 3 Oktober 2025

Kisah Atlet Menembak Israel Mundur dari Kejuaraan Dunia di Jakarta, Dilarang Gunakan Atribut Negara

Kisah Sergy Richter, atlet menembak asal Israel yang mundur dari kejuaraan dunia di Jakarta lantaran dilarang memakai atribut negara.

Akun Twitter @CappapieSports
Atlet menembak Israel, Sergey Richter. Kisah Sergy Richter, atlet menembak asal Israel yang mundur dari kejuaraan dunia di Jakarta lantaran dilarang memakai atribut negara. 

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu atlet menembak asal Israel bernama Sergy Richter pernah bercerita terkait mundurnya dirinya dari sebuah kejuaraan dunia bertajuk The 2023 International Shooting Sport Federation (ISSF) World Cup Rifle & Pistol yang digelar pada 27 Januari-7 Februari 2023 lalu di Jakarta.

Dikutip dari media asal New York, Algemeiner, Richter menyatakan mundur lantaran pihak penyelenggara menolak untuk mengizinkan dirinya berkompetisi dengan menyertakan simbol yang merujuk kepada negara Israel.

Hal ini diketahuinya pada 25 Januari 2023, sehari sebelum dirinya akan berangkat ke Jakarta.

Pada saat itu, ia memperoleh pesan dari pihak penyelenggara dan menyatakan dirinya tidak dapat ikut serta dalam kompetisi tersebut jika membawa barang yang bersimbol Israel seperti bendera Israel di seragam ofisial dan senjata.

"Padahal senjata miliknya telah diukir dengan huruf 'ISR' yang merepresentasikan Israel.

Pihak penyelenggara pun menambahkan hanya membolehkan Richter berkompetisi jika senjata miliknya bersimbol ISSF atau bendera dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Baca juga: Pengamat: Palestina Saja Maklum Timnas Israel Ikut Piala Dunia U20, Kenapa Kita Membabi Buta Menolak

Richter pun menolak permintaan pihak penyelenggara tersebut dan memilih untuk tidak ikut berpartisipasi dalam kompetisi tersebut.

"Saya tidak akan pernah setuju untuk berpartisipasi dalam kompetisi apapun tanpa ada ISR di baju kompetisi, senjata, dan layar hasil," katanya.

"Saya tidak memahami bagaimana pihak Olimpiade menyetujui gerakan tersebut dalam kompetisi internasional dan mengidentifikasi latar belakang atlet khususnya negara kelahirannya," sambungnya.

Richter juga mengkritisi pihak penyelenggara yang menyebut memisahkan olahraga dengan masalah politik.

"Jika gerakan pihak Olimpiade menganjurkan adanya olahraga tanpa membeda-bedakan kebangsaan, agama, ras dan jenis kelamin, serta tidak mendukung ideologinya, lalu apa nilai yang dianut?"

"Saya tidak memahami bagaimana sebuah negara (Indonesia) diizinkan untuk menyelenggarakan semacam kompetisi dengan batasan identitas negaranya. Jika ada kompetisi di Israel dan kami akan memboikot sebuah negara, ya Tuhan, semua atlet akan berdiri dan melakukan protes balasan," tegas Richter.

Baca juga: Soundtrack Resmi Piala Dunia U20 Hilang di Situs FIFA: Artikel Dihapus, Video Teaser Lenyap 

Seperti diketahui, baru-baru ini, Indonesia kembali mengecam terkait kedatangan Israel ke Indonesia yakni soal menjadi kontestan Piala Dunia U20.

Beberapa tokoh seperti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali, I Wayan Koster menolak kedatangan Timnas Israel U20 menjadi kontestan Piala Dunia U20 di Indonesia.

Selain itu, imbas dari penolakan tersebut, FIFA pun sampai membatalkan drawing atau pembagian grup di Bali yang dijadwalkan digelar pada 31 Maret 2023.

Erick Thohir Terbang ke Zurich, Lobi FIFA

Konferensi pers update FIFA Match Day, oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Jumat, (10/3/2023).
Konferensi pers update FIFA Match Day, oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Jumat, (10/3/2023). (Alfarizy/Tribunnews.com)

Terbaru, Plt Menpora Muhadjir Effendy mengungkapkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bakal terbang ke Zurich untuk melobi FIFA terkait posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

Muhadjir mengatakan usai bertemu Erick, FIFA diharapkan dapat memahami situasi di Indonesia terkait polemik Timnas Israel sebagai kontestan Piala Dunia U20 2023.

"Saya rasa Pak Erick akan segera ke Zurich untuk konsultasi lebih lanjut dengan FIFA, ini belum level tertinggi kan? Kemarin baru salah satu wakil ketua dari PSSI yang ketemu, mudah-mudahan ada titik temu, paling tidak FIFA memahami posisi Indonesia," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/3/2023) dikutip dari Warta Kota.

Baca juga: Pengamat: Palestina Saja Maklum Timnas Israel Ikut Piala Dunia U20, Kenapa Kita Membabi Buta Menolak

Selain itu, Muhadjir juga mengatakan pemerintah telah berdiskusi dengan FIFA dan mengajukan prasyarat soal partisipasi Timnas Israel.

Prasyarat tersebut, lanjutnya, merupakan pertimbangan terkait amanat konstitusi yang menyebutkan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

Namun, Muhadjir menegaskan sikap tersebut bukanlah serta merta Indonesia menolak kehadiran Israel dengan alasan taat konstitusi.

Ia menjelaskan pengajuan prasyarat tersebut untuk tidak menganggap keikutsertaan Timnas Israel tak melanggar konstitusi Indonesia.

"Bukan berarti kita menolak kehadiran dia dan untuk itu kita sudah mengajukan beberapa kondisi kepada FIFA. Dia boleh asal gini, gini, gini, gitu lho," ujar Muhadjir.

Hanya saja, ia mengungkapkan lobi dengan pengajuan prasyarat itu tidak disambut positif FIFA.

Namun, Muhadjir enggan membeberkan prasyarat apa saja yang diajukan ke FIFA.

Baca juga: Jusuf Kalla Dukung Israel Ikut Piala Dunia U20 di Indonesia, Ini Alasannya

Hal itu lantaran menurutnya percuma usai adanya penundaan drawing atau pembagian grup Piala Dunia U-20.

"Ya tentu saja kita menyayangkan kondisi-kondisi atau syarat-syarat yang kita ajukan ke FIFA kelihatannya tidak mendapatkan kesempatan," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Warta Kota/Joanita Ary)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved