Menlu China: Menekan Negara Kami Tidak akan Membuat Amerika Hebat
Pernyataan Qin Gang ini merujuk pada komentar Biden pada bulan lalu bahwa AS akan 'bersaing sepenuhnya dengan China, namun bukan melalui konflik'.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Menteri Luar Negeri China Qin Gang mengatakan bahwa hubungan China dan Amerika Serikat (AS) telah 'menyimpang secara serius'.
Ia pun memperingatkan potensi konflik yang terjadi antara dua negara ekonomi terbesar dunia itu.
"Penahanan dan penindasan tidak akan membuat Amerika hebat. Itu tidak akan menghentikan peremajaan China," kata Qin Gang.
Dikutip dari laman BBC, Selasa (7/3/2023), mantan Duta Besar China untuk AS itu mengadakan konferensi pers pertamanya sebagai Menteri Luar Negeri China pada Selasa waktu setempat.
Kisah balon mata-mata telah meningkatkan ketegangan antara dua negara ini, meskipun ada upaya yang dilakukan baru-baru ini untuk meningkatkan hubungan.
"Itu (AS) menganggap China sebagai saingan utamanya dan tantangan geopolitik yang paling penting. Ini seperti kancing baju pertama yang salah," jelas Qin Gang.
Menurutnya, AS menyerukan untuk membangun 'pagar', namun apa yang benar-benar diinginkan negara yang dipimpin Presiden Joe Biden itu adalah agar China tidak membalas dengan kata-kata atau tindakan saat diprovokasi.
Pernyataan Qin Gang ini merujuk pada komentar Biden pada bulan lalu bahwa AS akan 'bersaing sepenuhnya dengan China, namun bukan melalui konflik'.
Baca juga: Menhan Taiwan Peringatkan Rakyatnya, Militer China Bisa Menginvasi Tiba-tiba
"Jika AS tidak mengerem dan terus mengaum di jalan yang salah, tidak ada pagar pembatas yang dapat menghentikan penggelinciran dan penggulingan, dan itu pasti akan jatuh ke dalam konflik dan konfrontasi. Siapa yang akan menanggung malapetaka dari konsekuensi ini?," tegas Qin Gang.
Ia juga mengatakan krisis diplomatik yang disebabkan oleh insiden balon mata-mata sebenarnya dapat dihindari, namun AS bertindak dengan 'praduga bersalah'.
AS sebelumnya menggambarkan balon mata-mata yang dicurigai sebagai bentuk 'pelanggaran yang jelas terhadap kedaulatan AS'.
China pun mengakui benda itu milik mereka, namun menegaskan bahwa itu adalah pesawat sipil yang terlempar keluar jalur.
Hubungan dua negara ini telah memburuk sejak pemerintahan Presiden ke-45 AS Donald Trump, yang melancarkan perang dagang melawan China pada 2018.
China dan AS terus bentrok dalam berbagai masalah, termasuk terkait Taiwan, militerisasi China di Laut China Selatan dan asal mula virus corona (Covid-19).
Negara-negara Barat Akui Kemerdekaan Palestina, Apa Tujuan dan Artinya? Israel dan AS Bereaksi |
![]() |
---|
Komentar Pertama AS Terkait Pengakuan Sekutunya Terhadap Negara Palestina |
![]() |
---|
Jadwal Tenis China Open 2025: Cuma Istirahat Singkat, Iga Swiatek Bawa Trofi dari Korea |
![]() |
---|
Persaingan Tak Sehat Truk China Vs Truk Jepang Gara-gara Tak Tegas Berlakukan Standar Euro 4 |
![]() |
---|
Penerimaan Pasar Makin Bagus, Truk China Genjot Penjualan di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.