Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Presiden Vladimir Putin: AS Ingin Pecah Rusia dan Jadi Pusat Dunia melalui Konflik Ukraina

Presiden Vladimir Putin mengatakan AS ingin memecah Rusia dan menjadi pusat dunia melalui keterlibatannya dan negara NATO dalam konflik Ukraina.

Editor: Sri Juliati
President of Russia/KremlinRussia_E
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan AS ingin memecah Rusia dan menjadi pusat dunia. Ia menilai keterlibatan AS sebagai negara NATO turut mendukung penyerangan terhadap Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang Rusia dan Ukraina berkaitan dengan tujuan Barat yang ingin memecah Rusia dan menjadi pusat dunia.

Vladimir Putin menyebut negara Barat yang menjadi sekutu Amerika Serikat (AS) menutup mata akan tujuan sebenarnya dari AS dalam konflik ini.

Ia memberi contoh upaya pemerintah AS untuk menarik bisnis Eropa ke AS, seperti saat produsen kapal selam Canberra tiba-tiba memutus kontrak dengan Prancis dan memilih bekerja sama dengan AS.

Presiden Rusia itu mengatakan, sekutu Barat tak memprotes karena berbagai alasan, terutama ketergantungan ekonomi dan pertahanan dari AS.

Putin mengatakan rencana Barat telah dituangkan di atas kertas, meski tidak menyebutkan di mana, dikutip dari The Telegraph.

Baca juga: Amerika Serikat Peringatkan China untuk Tidak Memasok Senjata Mematikan ke Rusia

Orang Rusia akan Sulit Bertahan

Putin yakin, Barat juga ingin memecah Federasi Rusia, melikuidasi bekas Uni Soviet, dan mengendalikan produsen bahan mentah terbesar di dunia.

Kemudian, mereka akan mengambil sebagian dari negara pecahan Rusia (jika Rusia terpecah) untuk mengaturnya di bawah kendalinya.

Sampai pada titik itu, ia tidak yakin apakah rakyat Rusia dapat bertahan.

"Saya bahkan tidak tahu apakah kelompok etnis seperti orang Rusia akan mampu bertahan dalam kondisi yang ada saat ini, dengan beberapa orang Moskow, Uralian, dan lainnya yang tersisa sebagai gantinya," kata Putin di tayangan TV Rossiya 1, Minggu (26/2/2023), dikutip dari Reuters.

Untuk itu, Vladimir Putin menekankan, Rusia tidak ragu berjuang dan akan memenangkan perang di Ukraina.

Mengomentari keputusannya untuk menangguhkan partisipasi Rusia dalam New START Treaty, perjanjian nuklir Rusia-AS, Presiden Vladimir Putin berpendapat langkah itu perlu dilakukan.

Ia harus mundur sementara dari New START Treaty demi menjaga keamanan Rusia serta stabilitas strategisnya.

Menurut presiden Rusia, dia memilih tindakan ini mengingat NATO yang lebih agresif.

Rusia juga mempertimbangkan kemampuan nuklir NATO.

Presiden AS Joe Biden (kanan) berjalan di samping Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) saat ia tiba untuk berkunjung di Kyiv pada 20 Februari 2023. - Presiden AS Joe Biden melakukan perjalanan kejutan ke Kyiv pada 20 Februari 2023, menjelang peringatan pertama invasi Rusia ke Ukraina, wartawan AFP melihatnya. Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di ibu kota Ukraina pada kunjungan pertamanya ke negara itu sejak awal konflik. (Photo by Dimitar DILKOFF / AFP)
Presiden AS Joe Biden (kanan) berjalan di samping Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) saat ia tiba untuk berkunjung di Kyiv pada 20 Februari 2023. - Presiden AS Joe Biden melakukan perjalanan kejutan ke Kyiv pada 20 Februari 2023, menjelang peringatan pertama invasi Rusia ke Ukraina, wartawan AFP melihatnya. Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di ibu kota Ukraina pada kunjungan pertamanya ke negara itu sejak awal konflik. (Photo by Dimitar DILKOFF / AFP) (AFP/DIMITAR DILKOFF)

Baca juga: Balas Sanksi Eropa, Bank Tinkoff Rusia Tangguhkan Perdagangan Euro

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan