Soal Insiden Balon Mata-mata, Joe Biden Ingin Bicara dengan Xi Jinping Tapi Bukan untuk Minta Maaf
China mengatakan balon setinggi 200 kaki (60 meter) yang ditembak jatuh oleh Amerika untuk memantau kondisi cuaca.
Penulis:
Nur Febriana Trinugraheni
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Biden mengatakan, hasil tinjauan administrasi mengenai bagaimana menangani objek tak dikenal untuk ke depannya akan diklasifikasikan dan dibagikan dengan anggota Kongres AS yang relevan.
“Parameter ini akan tetap dirahasiakan sehingga kami tidak memberikan peta jalan kepada musuh kami untuk mencoba menghindari pertahanan kami,” katanya.
Pernyataan Biden mengikuti laporan bahwa balon China, yang jatuh pada 4 Februari setelah melintasi Amerika Serikat, awalnya memiliki lintasan yang akan melewati Guam dan Hawaii tetapi terhempas oleh angin.
Insiden itu mendorong Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk menunda kunjungannya bulan ini ke Beijing, dengan kedua belah pihak telah merencanakan untuk berusaha menstabilkan hubungan yang kian memanas.
Jadwal kehadiran Blinken di Konferensi Keamanan Munich pada akhir pekan mendatang telah menimbulkan spekulasi bahwa dia dapat bertemu dengan diplomat top China, Wang Yi, di konferensi itu.
Real Madrid dan Barcelona Lagi-lagi Berseteru, FIFA Tak Keberatan Dukung Mimpi LaLiga |
![]() |
---|
Lee Jae Myung: Perusahaan Korsel Ragu Investasi di AS usai Razia ICE Pabrik Hyundai |
![]() |
---|
Lionel Messi Kalah Digdaya, La Pulga Kalah dari Pemain Tim Debutan MLS |
![]() |
---|
Senapan Mauser Jadi Bukti Kunci Penembakan Charlie Kirk, FBI Sebut Tersangka Sudah Rencanakan Aksi |
![]() |
---|
AS Masih Memburu Penembak Charlie Kirk, Tersangka Lari ke Hutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.