Jumat, 3 Oktober 2025

Gempa di Turki

Pencarian Korban Gempa Bumi Turki Terhambat Hujan Lebat dan Hawa Dingin

Saat gempa susulan berlanjut, tim penyelamat di beberapa daerah telah menggali puing-puing dengan tangan kosong untuk mencari korban selamat.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
REUTERS/FOTO
Warga Turki berada di puing-puing bangunan di Hatay, Turki, usai gempa besar mengguncang negaranya. 

Namun, gempa bumi telah menyebabkan kerusakan signifikan pada tiga bandara di Turki, yang menimbulkan tantangan bagi pengiriman bantuan.

Sedikitnya 1.400 orang kini dilaporkan tewas di Suriah, di mana jutaan pengungsi tinggal di kamp-kamp di perbatasan negara itu dengan Turki.

Menyusul permintaan bantuan internasional, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan 45 negara telah menawarkan dukungan.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres menyerukan tanggapan internasional, dengan mengatakan banyak keluarga yang terkena bencana "sudah sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan di daerah-daerah di mana akses menjadi tantangan".

Uni Eropa mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan ke Turki, sementara tim penyelamat dari Belanda dan Rumania sudah dalam perjalanan. Inggris mengatakan akan mengirim 76 spesialis, peralatan, dan anjing penyelamat.

Prancis, Jerman, Israel, dan AS juga telah berjanji untuk membantu. Presiden Rusia Vladimir Putin telah menawarkan bantuan kepada Turki dan Suriah, seperti halnya Iran.

Turki terletak di salah satu zona gempa paling aktif di dunia.

Pada 1999 gempa bumi menewaskan lebih dari 17.000 orang di barat laut Turki, sementara pada 1939 tercatat 33.000 orang tewas di provinsi timur Erzincan.

Gempa bumi pada Senin pagi yang kuat bahkan terasa hingga ke Siprus, Lebanon, dan Israel.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved