Jumat, 3 Oktober 2025

Ini Pentingnya Indonesia hingga China dan Amerika Berebut Tanamkan Pengaruh

Indonesia adalah hadiah besar dalam pertempuran geopolitik antara Washington dan Beijing untuk menancapkan kuku pengaruh di Asia.

Editor: Hasanudin Aco
AFP/SAUL LOEB
Presiden AS Joe Biden (kanan) dan Presiden China Xi Jinping (kiri) berjabat tangan saat mereka bertemu di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua di pulau resor Indonesia Bali pada 14 November 2022. (Photo by SAUL LOEB / AFP) 

China menginvestasikan lebih dari US$5 miliar di Indonesia dalam sembilan bulan pertama tahun 2022 dibandingkan dengan sekitar US$2 miliar dari AS.

“Mereka tidak pernah mendikte,” kata Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, tentang China dalam sebuah wawancara baru-baru ini seperti laporan New York Times.

Luhut menyebut pejabat AS sering datang dengan daftar kondisi berat sebelum investasi dapat disetujui.

"Saya memberi tahu Washington tentang ini, 'Cara Anda berurusan dengan kami, lupakan sajalah,'" kata Luhut Pandjaitan, yang juga merupakan tangan kanan terpercaya pemimpin Indonesia, Joko Widodo.

Indonesia pada gilirannya, sudah memberi hasil untuk China.

Negara berpenduduk mayoritas muslim ini memberikan suara mendukung posisi China di PBB tentang penganiayaan Beijing terhadap Uyghur, sebuah kelompok yang sebagian besar muslim.

Di aula blok regional terkemuka, perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara ASEAN, para diplomat mengatakan Indonesia adalah pendukung yang konsisten untuk keterlibatan ekonomi China, tak terhalang di semua 10 negara anggota.

Presiden Jokowi kerap mengatakan dia tetap independen dari pengaruh salah satu negara.

Tapi Jokowi dan para tangan kanan utamanya menunjukkan kedekatan khusus dengan pemimpin China Xi Jinping.

Sebulan setelah berkuasa pada musim gugur 2014, Jokowi melakukan perjalanan ke Beijing untuk perjalanan luar negeri pertamanya.

Sejak itu, dia bertemu empat mata dengan Xi Jinping delapan kali, dan dengan mantan Presiden Donald J. Trump dan Presiden Biden hanya empat kali, menurut Teuku Faizasyah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia seperti laporan New York Times.

Kehangatan Indonesia dengan China sebagian didasarkan pada pertemuan kepentingan politik para pemimpin mereka.

Sejak awal masa kepresidenannya, Jokowi menjadikan infrastruktur sebagai tema yang berulang di masa jabatannya dan Xi Jinping menjadikan investasi infrastruktur sebagai tulang punggung strategi diplomatiknya.

Selama kunjungan pertamanya ke Beijing, Jokowi diantar ke kereta berkecepatan tinggi dari Beijing ke Tianjin, sebuah kota pelabuhan, dan pada Oktober 2015, ia menandatangani kesepakatan bernilai miliaran dolar bagi China untuk membangunnya di Indonesia.

Secara historis, Indonesia menunjukkan sikap anti-Tiongkok yang kuat. Pada tahun 1965, massa yang terdiri dari kelompok militer, paramiliter dan agama mengamuk melawan Partai Komunis Indonesia (PKI), yang terbesar di luar China.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved