5 Fakta Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Tewaskan 100 Orang, Sasar Polisi dan Pelaku Diduga Taliban
Kebanyakan korban tewas dalam ledakan di masjid Pakistan di Ibu Kota Provinsi Peshawar kali ini adalah polisi.
Korban tewas termasuk beberapa perwira polisi senior dan pemimpin ibadah.
Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan kepada saluran lokal Geo TV bahwa tersangka pengebom berdiri di barisan depan masjid dan meledakkan dirinya sesaat setelah salat dimulai.
"Begitu imam mulai salat, ada ledakan yang memekakkan telinga, yang melemparkan saya ke udara dan membuang saya," kata Mohammad Mushtaq, seorang petugas polisi yang terluka dalam ledakan itu, kepada wartawan di rumah sakit.
3. Polisi sebut serangan balas dendam
Kepala Polisi Kota Peshawar Muhammad Ijaz Khan mengatakan pada Selasa (31/1/2023), ledakan di sebuah masjid di dalam markas polisi Pakistan kali ini disebabkan oleh bom bunuh diri.
Dia menyatakan ledakan itu adalah serangan balas dendam yang ditargetkan.
Saat kejadian, ada sekitar 300 dan 400 polisi yang tengah menjalankan salat ashar di kompleks masjid.
"Kami berada di garis depan mengambil tindakan terhadap militan dan itulah mengapa kami menjadi sasaran. Tujuannya adalah untuk melemahkan semangat kami sebagai sebuah kekuatan," kata Muhammad Ijaz Khan kepada AFP.
Seorang petugas polisi yang menjadi korban ledakan bom di masjid Pakistan adalan Wajahat Ali.
"Saya tetap terperangkap di bawah reruntuhan dengan mayat di atas saya selama tujuh jam. Saya sempat kehilangan semua harapan untuk bertahan hidup," cerita dia ketika berada di dalam rumah sakit.
Kepala Kepolisian Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Moazzam Jah Ansari, mengatakan seorang pengebom bunuh diri telah memasuki masjid sebagai tamu, membawa 10-12 kilogram bahan peledak dalam bentuk serpihan.
4. Taliban Ngaku Bertanggungjawab
Tidak lama setelah ledakan, Sarbakaf Mohmand, seorang komandan Taliban Pakistan yang juga dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan atau TTP, mengaku kelompoknya bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah unggahan di Twitter.
Namun beberapa jam kemudian, juru bicara TTP Mohammad Khurasani menjauhkan kelompok itu dari pengeboman, dengan mengatakan bahwa bukan kebijakannya untuk menyasar masjid, seminari, dan tempat-tempat keagamaan.
Ia juga menambahkan, mereka yang mengambil bagian dalam tindakan semacam itu dapat menghadapi tindakan hukuman di bawah kebijakan TTP.
Dapa, Bocah asal Bandung Selamatkan Wanita dari Percobaan Bunuh Diri di Rel |
![]() |
---|
FOTO-FOTO Menlu AS dan PM Israel Gali Terowongan di Bawah Masjid Al-Aqsa |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru Tolak Kesimpulan Bunuh Diri, Duga Korban Panik Diikuti Orang |
![]() |
---|
Amnesty Soroti Ketergantungan Pakistan pada Teknologi Pengawasan, Privasi Warga Terancam |
![]() |
---|
Masjid di Garut Dibangun dari 12 Ton Sampah Plastik, Diprediksi Bisa Selamatkan 8 Ribu Pohon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.