Komandan Taliban Pakistan Akui Jadi Dalang Pemboman di Masjid yang Tewaskan 59 Orang
Komandan Taliban Pakistan akui menjadi dalang pemboman di Masjid Pakistan yang menewaskan 59 orang dan melukai 150 orang karena ingin balas dendam.
Seorang polisi bernama Mushtaq Khan yang ikut salat berjamaah di masjid itu selamat dari ledakan bom.
Namun, ia terluka di bagian kepala karena tertimpa atap.
"Saat imam salat mengatakan 'Allah Maha Besar', terdengar ledakan besar," kata Mushtaq Khan, dikutip dari Reuters.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi karena ledakan itu memekakkan telinga. Itu membuat saya keluar dari beranda. Dinding dan atap menimpa saya," jelasnya.

Baca juga: Ledakan Maut di Masjid Pakistan, 32 Tewas, Diduga Serangan Bunuh Diri, Terjadi saat Salat Ashar
Ledakan itu meruntuhkan lantai atas masjid, menjebak puluhan jemaah di reruntuhan.
Tayangan TV menunjukkan penyelamat memotong atap yang runtuh untuk turun dan merawat korban yang terjebak di reruntuhan.
"Kami tidak bisa mengatakan berapa banyak yang masih di bawah itu," kata Gubernur Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Haji Ghulam Ali.
Saksi menggambarkan suasana kacau saat polisi dan tim penyelamat bergegas membawa korban luka ke rumah sakit.
Melalui laman Facebook-nya, polisi Peshawar meminta masyarakat untuk melakukan donor darah di rumah sakit Rumah Sakit Lady Reading di Peshawar, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan.
Berikut ini pernyataan komandan Taliban Pakistan, Sarbakaf Mohmand, yang menjadi dalang pemboman di masjid Peshawar.
Seorang pengguna Twitter mengunggah ulang pernyataan Sarbakaf Mohmand yang diambil dari tangkapan layar.
Kini, akun Twitter Sarbakaf Mohmand telah ditangguhkan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Ledakan di Masjid Pakistan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.