Jumat, 3 Oktober 2025

Viral ‘ciki ngebul’: Amankah nitrogen cair pada makanan?

Dinas Kesehatan Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk “tidak dulu” mengonsumsi Chiki Kebul, menyusul dua kasus keracunan terkait…

Pada konferensi pers hari Kamis (12/01), Direktur Penyehatan Lingkungan (PL) Kemenkes, Anas Ma’ruf mengungkapkan satu kasus ditemukan di Jawa Timur pada Januari 2023, dengan korban mengalami gejala "mual, muntah, sakit perut".

Kasus keracunan seperti ini bukan pertama kali terjadi.

Pada Juli 2022, seorang bocah berusia lima tahun di Ponorogo, Jawa Timur mengalami luka bakar 30% saat hendak menyantap jajanan “ice smoke” yang juga disiram dengan nitrogen cair untuk menimbulkan efek berasap. Polres Ponorogo telah memanggil pemilik usaha jajanan tersebut.

Cerita anak keracunan 'ciki ngebul': lambung bocor 2 sentimeter

Jamaludin memacu sepeda motornya sekencang mungkin, berusaha menembus kemacetan di sepanjang jalan Kota Bekasi menuju Jakarta, sekitar pukul 19.00 WIB, 21 Desember 2022 lalu.  

Beberapa kali dia diklakson dan dimarahi lantaran nyaris menabrak kendaraan pengguna jalan lainnya.  Lelaki berusia 30 tahun itu menyetir dalam kondisi panik.  Di pikirannya hanya ada satu, membawa anak bungsunya ke rumah sakit secepatnya.

Jamaludin membonceng isterinya, Fatiyah, dan anaknya, Afnan At-Taufiq, yang terus meraung kesakitan selama perjalanan.  Goncangan sedikit saja cukup membuat anak itu menangis dan menjerit.  Ibu Afnan, Fatiyah, ikut menangis sambil berusaha menenangkan bocah laki-laki berusia empat tahun itu.

Kurang lebih satu jam sebelumnya, Afnan bersama kakak dan kedua sepupunya memakan jajanan ‘ciki ngebul’ yang dibeli di sebuah pasar malam yang digelar di Rawa Indah Kota Bekasi, Jawa Barat.  

Afnan masih mengunyah makanan itu ketika tiba-tiba dia menjerit kesakitan hingga tersungkur dan berguling-guling.  Jamaludin melihat perut anaknya menggembung “seperti balon.”  

Tak banyak pikir, Jamaludin membawa anaknya ke klinik, tapi ditolak dengan alasan pihak klinik tidak bisa menangani dan harus segera dibawa ke rumah sakit.  Ia segera membawa Afnan rumah sakit terdekat, tapi lagi-lagi ditolak lantaran rumah sakit tersebut tidak memiliki fasilitas bedah. Akhirnya ia diarahkan ke RS Haji di Jakarta Timur.

“Waktu itu, wajah Afnan sudah ungu.   Dokter jaganya juga panik, saya juga jadi ikutan panik,” ungkap Jamaludin, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (11/01).

Saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Haji Jakarta Timur, dokter menyatakan kondisi Afnan sangat buruk.  Perutnya membesar dan napasnya sesak, wajahnya pucat kebiruan akibat tekanan gas yang menekan paru-paru.  

Afnan langsung menjalani rangkaian pertolongan pertama dengan mengeluarkan racun dalam lambungnya.  Hasil rontgen menunjukkan, Afnan mengalami kebocoran lambung dan harus menjalani operasi besar yang dijadwalkan keesokan harinya. 

Jamaludin berulang kali memastikan penyebab kebocoran lambung yang dialami Afnan kepada dokter dan perawat RS Haji.  Ia sempat menduga kondisi tersebut karena faktor kesehatan anak bungsunya.  Apalagi jika melihat kakak dan kedua sepupu Afnan, yang dalam waktu bersamaan memakan ciki ngebul, kondisinya baik-baik saja,

Namun, dokter memastikan penyebab kebocoran lambung Afnan karena keracunan nitrogen. 

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved