Perang antargeng di ibu kota Haiti, masyarakat terkepung aksi kekerasan dari segala penjuru
Kelompok Hak Asasi Manusia memperkirakan sekitar 60% dari ibu kota Haiti sekarang dianggap sebagai wilayah "tanpa hukum".
Geng yang menguasai petak wilayah terbesar adalah 400 Mawozo.
Tahun lalu, 400 Mawozo menjadi terkenal karena menculik 17 peziarah asal Amerika Utara, di antaranya anak-anak.
Pengaruh 400 Mawozo tidak terbatas di ibu kota saja. Mereka juga menguasai jalan menuju perbatasan Haiti dengan Republik Dominika serta akses ke wilayah utara negara itu.
Akses ke selatan negara ada di tangan 5 segonn (5 detik), geng yang memamerkan aksi kekerasan mereka di media sosial, membajak bus yang dipenuhi orang yang akan bepergian ke luar kota.
Masyarakat yang terguncang
Sejak pembunuhan Inspektur Polisi Réginald Laleau, tidak ada kebaktian gereja yang diadakan di Gereja Persekutuan Jemaat Tuhan. Pendeta Samuel Lucien mengatakan masyarakat masih terguncang.
"Orang-orang masih terlalu takut untuk pergi ke gereja," katanya. "Semua orang tahu risikonya, bahwa sesuatu bisa terjadi. Namun, kami tidak pernah membayangkan itu akan terjadi di gereja, apalagi gereja kami."
"Saya percaya Haiti harus dan bisa berubah."