Konflik Rusia Vs Ukraina
Jerman Minta Warganya Berhemat setelah Rusia Kembali Pangkas Gas Besar-besaran
Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck mengingatkan masyarakat agar hemat dan irit dalam menggunakan gas menyusul pemangkasan pasokan dari Gazprom Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan tentang hal itu pekan lalu.

Menurut laporan media Rusia TASS, pipa Nord Stream hanya beroperasi pada kapasitas 40 persen (67 juta meter kubik per-hari) sejak pertengahan Juni karena keterlambatan pengembalian turbin Siemens yang dikirim untuk perbaikan ke Kanada.
Menyusul banyak permintaan dari Jerman, Kanada setuju untuk mengembalikan turbin yang diperbaiki pada 9 Juli.
Namun, Gazprom mengatakan masih ada masalah yang belum terselesaikan mengenai sanksi UE dan Inggris, yang harus diselesaikan sebelum turbin dapat dikirim dan dipasang di Rusia dan turbin lainnya dapat akan dikirim untuk perbaikan.
Sementara itu, pemangkasan pasokan gas alam dinilai tidak beralasan oleh pemerintah Jerman.
"Kami memantau situasi dengan sangat dekat dalam pertukaran erat dengan badan jaringan federal dan tim krisis gas," kata kementerian ekonomi Jerman dalam sebuah pernyataan pada hari Senin setelah pengumuman Gazprom.
"Menurut informasi kami, tidak ada alasan teknis untuk pengurangan pengiriman."
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan langkah ini disengaja oleh Moskow.
Ia pun mendesak Uni Eropa (UE) untuk menyetujui sanksi yang lebih keras terhadap Rusia.
"Semua ini dilakukan oleh Rusia dengan sengaja untuk mempersulit orang Eropa untuk bersiap menghadapi musim dingin. Dan ini adalah perang gas terbuka yang dilancarkan Rusia melawan Eropa yang bersatu," katanya, Senin (25/7/2022), dikutip dari The Guardian.
"Pemerasan gas Eropa Moskow mewakili insentif untuk paket sanksi kedelapan Uni Eropa menjadi lebih kuat secara signifikan," katanya.

Baca juga: Negara-negara Uni Eropa Tulis Ulang Rencana Pemotongan Penggunaan Gas
Pipa Nord Stream 1 melanjutkan pasokan gas minggu lalu, setelah ditutup untuk pemeliharaan selama 10 hari.
Tetapi Komisi Eropa telah memperingatkan bahwa Rusia kemungkinan menyetop alirannya.
Pengumuman ini muncul ketika pemerintah Uni Eropa berdebat tentang rencana target penghematan gas 15 persen yang dimaksudkan untuk menghindari krisis musim dingin jika Kremlin mematikan keran ke Eropa.
Tujuan UE adalah menggunakan lebih sedikit gas sekarang untuk membangun penyimpanan untuk musim dingin.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)