Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jerman Minta Warganya Berhemat setelah Rusia Kembali Pangkas Gas Besar-besaran

Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck mengingatkan masyarakat agar hemat dan irit dalam menggunakan gas menyusul pemangkasan pasokan dari Gazprom Rusia.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
DW
Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck - Wakil Kanselir Jerman, Menteri Urusan Ekonomi dan Perlindungan Iklim Robert Habeck mengingatkan masyarakat agar hemat dan irit dalam menggunakan gas menyusul pemangkasan pasokan dari Gazprom Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Kanselir Jerman, Menteri Urusan Ekonomi dan Perlindungan Iklim Robert Habeck memperingatkan soal situasi serius setelah Rusia kembali mengurangi pasokan gas alam.

Perusahaan energi negara Rusia, Gazprom, mengumumkan pengurangan pasokan gas secara drastis ke Eropa mulai Rabu besok.

Hal ini memicu kecaman dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky yang menilai Moskow melancarkan perang gas.

Menyusul pengumuman ini, Robert Habeck mengimbau masyarakat agar memahami kondisinya.

"Kita menghadapi situasi yang serius. Sudah waktunya bagi semua orang untuk memahami itu," kata Habeck, lapor TASS

Ia pun meminta agar masyarakat Jerman mengurangi penggunaan gas.

Baca juga: Ini Plot Spion Ukraina dan Barat Membajak Pesawat Canggih Rusia, Pilot Ditawari Uang dan Wanita

Baca juga: Jerman Kembali Menjerit Gazprom Ciutkan Aliran Gas, Krisis Energi Eropa Makin Parah

"Kami sedang mengerjakannya," kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa langkah-langkah harus diterapkan secara berurutan.

Habeck mencatat saat ini ada beberapa pasokan gas dari Belanda dan Norwegia.

"Semuanya sekarang tergantung pada seberapa hemat kita," imbuhnya, berbicara tentang skenario untuk musim dingin.

Menurut Habeck, pasokan gas untuk industri akan dikurangi lebih dulu sebelum rumah pribadi atau infrastruktur penting seperti rumah sakit mengalami kekurangan gas.

Diakuinya hal ini akan mengganggu rantai produksi tertentu baik di Jerman maupun di Eropa.

"Hal ini perlu dihindari dengan segala cara. Inilah mengapa Jerman harus mengurangi konsumsi gasnya hingga 15-20 persen," kata Habeck.

Pada Senin lalu, Gazprom mengumumkan akan menghentikan pengoperasian salah satu dari dua turbin yang beroperasi terakhir karena "kondisi teknis mesin".

Akibatnya, pipa Nord Stream hanya akan mengalirkan gas 33 juta meter kubik per-hari atau sekitar 20 persen dari kapasitas pipa.

Angka ini turun hampir setengahnya, dari pasokan harian sebanyak 67 juta meter kubik per-hari sebelumnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan tentang hal itu pekan lalu.

Pipa Gazprom di Distrik Lensk, Rusia.
Pipa Gazprom di Distrik Lensk, Rusia. - Wakil Kanselir Jerman, Robert Habeck mengingatkan masyarakat agar hemat dan irit dalam menggunakan gas menyusul pemangkasan pasokan dari Gazprom Rusia. (Andrey Rudakov?Bloomberg)

Menurut laporan media Rusia TASS, pipa Nord Stream hanya beroperasi pada kapasitas 40 persen (67 juta meter kubik per-hari) sejak pertengahan Juni karena keterlambatan pengembalian turbin Siemens yang dikirim untuk perbaikan ke Kanada.

Menyusul banyak permintaan dari Jerman, Kanada setuju untuk mengembalikan turbin yang diperbaiki pada 9 Juli.

Namun, Gazprom mengatakan masih ada masalah yang belum terselesaikan mengenai sanksi UE dan Inggris, yang harus diselesaikan sebelum turbin dapat dikirim dan dipasang di Rusia dan turbin lainnya dapat akan dikirim untuk perbaikan.

Sementara itu, pemangkasan pasokan gas alam dinilai tidak beralasan oleh pemerintah Jerman.

"Kami memantau situasi dengan sangat dekat dalam pertukaran erat dengan badan jaringan federal dan tim krisis gas," kata kementerian ekonomi Jerman dalam sebuah pernyataan pada hari Senin setelah pengumuman Gazprom.

"Menurut informasi kami, tidak ada alasan teknis untuk pengurangan pengiriman."

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan langkah ini disengaja oleh Moskow.

Ia pun mendesak Uni Eropa (UE) untuk menyetujui sanksi yang lebih keras terhadap Rusia.

"Semua ini dilakukan oleh Rusia dengan sengaja untuk mempersulit orang Eropa untuk bersiap menghadapi musim dingin. Dan ini adalah perang gas terbuka yang dilancarkan Rusia melawan Eropa yang bersatu," katanya, Senin (25/7/2022), dikutip dari The Guardian.

"Pemerasan gas Eropa Moskow mewakili insentif untuk paket sanksi kedelapan Uni Eropa menjadi lebih kuat secara signifikan," katanya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Luksemburg setelah pembicaraan di Kyiv pada 21 Juni 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Luksemburg setelah pembicaraan di Kyiv pada 21 Juni 2022. - Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck mengingatkan masyarakat agar hemat dan irit dalam menggunakan gas menyusul pemangkasan pasokan dari Gazprom Rusia. (Sergei SUPINSKY / AFP)

Baca juga: Negara-negara Uni Eropa Tulis Ulang Rencana Pemotongan Penggunaan Gas

Pipa Nord Stream 1 melanjutkan pasokan gas minggu lalu, setelah ditutup untuk pemeliharaan selama 10 hari.

Tetapi Komisi Eropa telah memperingatkan bahwa Rusia kemungkinan menyetop alirannya.

Pengumuman ini muncul ketika pemerintah Uni Eropa berdebat tentang rencana target penghematan gas 15 persen yang dimaksudkan untuk menghindari krisis musim dingin jika Kremlin mematikan keran ke Eropa.

Tujuan UE adalah menggunakan lebih sedikit gas sekarang untuk membangun penyimpanan untuk musim dingin.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved