Konflik Rusia Vs Ukraina
Kisah Tragis Anak-anak Ukraina Sejak Invasi Rusia
Hingga kini Rusia masih melanjutkan invasinya di Ukraina. Akibat perang tersebut banyak orang jadi korban. Tak terkecuali anak-anak.
TRIBUNNEWS.COM - Hingga kini Rusia masih melanjutkan invasinya di Ukraina. Akibat perang tersebut banyak orang jadi korban.
Bukan hanya dari kalangan militer, tapi juga warga sipil. Bahkan tak sedikit anak-anak yang menjadi korban tewas.
Menurut badan PBB untuk anak-anak (UNICEF), setidaknya dua anak di Ukraina meninggal setiap hari sejak invasi Rusia dimulai pada akhir Februari 2022.
Kantor Kejaksaan Agung Ukraina mengenang beberapa dari anak-anak pemberani, korban kesewenang-wenangan dan haus kuasa para pemimpin despotik Rusia tersebut.
Baca juga: Menkeu AS: Invasi Rusia di Ukraina Ancaman Terbesar Ekonomi Dunia
Tonia Chundak, manajer konten dan relawan media “Years Old” Kyiv, dalam laporannya di situs war.ukraine.ua, menyebut Kejaksaan Agung Ukraina mengenang beberapa anak pemberani yang menjadi korban perang.
Polina, anak kelas empat, dan adik laki-lakinya, menjadi korban tewas dalam serangan kelompok sabotase Rusia.

Kelompok tersebut menembaki sebuah mobil warga sipil di Kyiv.
Anton dan Svitlana, seorang dokter hewan, meninggal di tempat. Begitu pula putri mereka, Polina.
Adik Polina dibawa ke rumah sakit. Namun, nyawanya tak terselamatkan karena lukanya sangat parah.
Hanya putri tertua keluarga itu yang selamat meskipun mengalami luka tembak yang parah.
Ada pula Sashko Yakhno, anak berusia empat tahun. kala itu ia dan neneknya, Zoia, berada di Desa Sukholuchchia.

Mereka tidak punya waktu untuk mengungsi sebelum Rusia mulai mengebom desa tersebut besar-besaran.
Pasukan Rusia meledakkan jembatan dan memblokir jalan. Sashko merayakan ulang tahunnya yang ke-4 di bawah pendudukan.
Penduduk setempat memutuskan untuk mengevakuasi anak-anak dan perempuan dengan perahu.
Pada 10 Maret, dua kapal akan menyeberangi apa yang disebut Laut Kyiv, waduk di Sungai Dnipro.