Aksi Protes Berujung Ricuh di India, Warga Tolak Skema Baru Rekrutmen Angkatan Bersenjata
Aksi protes berujung kekerasan terjadi di kota-kota besar di India Kamis (16/6/2022), menuntut dibatalkannya skema baru perekrutan angkatan bersenjata
TRIBUNNEWS.COM - Aksi protes berujung kekerasan terjadi di kota-kota besar di India pada hari Kamis (16/6/2022).
Aksi itu terjadi dua hari setelah pemerintah mengumumkan perombakan besar-besaran terhadap proses perekrutan angkatan bersenjata India.
Dilansir Independent, ratusan calon pelamar membakar gerbong kereta, memblokir rel kereta api dan jalan.
Mereka juga bentrok dengan pasukan keamanan saat meneriakkan slogan-slogan menentang rencana perekrutan tentara jangka pendek.
Demonstran berpendapat perekrutan bergaya AS itu akan akan membuat mereka menganggur.
Pada hari Selasa, Pemerintah India meluncurkan program "Agnipath" atau "Jalan Api", yang akan melantik calon angkatan bersenjata untuk dikontrak hanya empat tahun ke dalam tiga layanan: angkatan laut, angkatan udara dan angkatan darat.
Baca juga: Polisi Kawal Demo 1706 di Kedubes India, Ratusan Personel hingga Barakuda Disiagakan
Baca juga: Otoritas India Robohkan Rumah Pengunjuk Rasa Terkait Kericuhan Aksi Protes Penghinaan Nabi Muhammad

Setelah peserta menyelesaikan program ini, hanya 25 persen yang akan dipertahankan dan sisanya akan dilepaskan.
Menteri Pertahanan Rajnath Singh menyebut skema baru itu sebagai "reformasi kebijakan pertahanan utama" untuk membuat angkatan bersenjata India lebih siap tempur.
Langkah itu juga bertujuan untuk mengurangi dana pensiun dan gaji yang membengkak, yang telah menjadi masalah sejak lama.
Ribuan orang turun ke jalan untuk menuntut pembatalan rencana tersebut.
Orang-orang di negara bagian Bihar, Rajasthan, Haryana dan Uttar Pradesh mengangkat slogan-slogan seperti "jatuhkan pemerintah India" dan "beri kami pekerjaan atau bunuh kami."
Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk mengendalikan massa yang marah.
Beberapa gerbong kereta api dibakar di Chhapra di distrik Saran, Bihar saat protes semakin berkecamuk.
"Para pengunjuk rasa membakar kereta di satu tempat," kata Sanjay Singh, direktur jenderal polisi tambahan di negara bagian Bihar.
Ia menambahkan bahwa jalan dan rel kereta api terhalang di puluhan tempat.