Jumat, 3 Oktober 2025

POPULER Internasional: Rencana Ukraina Gabung UE | China Dukung Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina

Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya prediksi Rusia akan menggunakan senjata yang dapat membuat kehacuran besar di Ukraina.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Kolase Tribunnews/AFP
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya prediksi Rusia akan menggunakan senjata yang dapat membuat kehacuran besar di Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Invasi Rusia masih terus terjadi dan telah memasuki hari ke-109.

Para pejabat memprediksi Rusia akan menggunakan senjata yang dapat membuat kehacuran besar di Ukraina.

Sementara itu, kini Ukraina berharap dapat menjadi bagian dari Uni Eropa.

Mengenai posisi China, negara ini berharap pembicaraan damai kedua negara yang bertikai akan segera terwujud, menambahkan bahwa penjatuhan sanksi tidak akan menyelesaikan masalah.

Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Rusia Diprediksi Bakal Gunakan Senjata Lebih Mematikan dalam Perang di Ukraina

Pejabat Ukraina dan Inggris memperingatkan pada Sabtu (11/6/2022), pasukan Rusia mengandalkan senjata yang bisa menyebabkan kerugian korban secara massal dalam perang.

Peringatan tersebut terjadi saat Rusia kini mencoba membuat kemajuan dalam merebut Ukraina timur.

Pertempuran sengit di antara Rusia dan Ukraina pun terjadi yang membuat kedua belah pihak kehabisan amunisinya.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, pembom Rusia diperkirakan akan meluncurkan rudal anti-kapal era 1960-an yang berat di Ukraina.

Terutama Rudal Kh-22 yang dirancang untuk menghancurkan kapal induk menggunakan hulu ledak nuklir.

Sebuah gambar yang diambil pada 24 Mei 2022, menunjukkan gedung pemerintah daerah yang dihancurkan oleh serangan rudal Rusia pada Maret 2022, di kota Mykolaiv, Ukraina selatan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Sebuah gambar yang diambil pada 24 Mei 2022, menunjukkan gedung pemerintah daerah yang dihancurkan oleh serangan rudal Rusia pada Maret 2022, di kota Mykolaiv, Ukraina selatan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Genya SAVILOV / AFP)

"Ketika digunakan dalam serangan darat dengan hulu ledak konvensional, mereka 'sangat tidak akurat dan karena itu dapat menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa,' kata kementerian itu, dikutip APNews, Minggu (12/6/2022).

Seperti diketahui, kedua belah pihak telah mengeluarkan sejumlah besar persenjataan dalam perang gesekan untuk memperebutkan wilayah timur tambang batu bara dan pabrik yang dikenal sebagai Donbas.

Perebutan Donbas itu membuat beban yang besar pada sumber daya dan persediaan mereka.

"Rusia kemungkinan menggunakan rudal anti-kapal 5,5 ton (6,1 ton) karena kekurangan rudal modern yang lebih presisi," kata kementerian Inggris.

Namun, Kementerian Inggris tidak memberikan rincian di mana tepatnya rudal tersebut diperkirakan akan dikerahkan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Uni Eropa Kemungkinan akan Kabulkan Status Kandidat Ukraina, Langkah Awal untuk Bergabung

Eksekutif Uni Eropa akan membuat rekomendasi minggu depan tentang apakah Ukraina harus diberikan status kandidat untuk bergabung dengan blok tersebut, kata presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.

Dilansir The Guardian, rekomendasi semacam itu nantinya akan menjadi langkah awal dalam rangkaian panjang Ukraina untuk menjadi anggota UE sesungguhnya.

Ukraina membutuhkan dukungan dari 27 pemerintah Uni Eropa sebelum status kandidat diberikan.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah meminta penerimaan cepat ke UE untuk memberi negaranya keamanan sejak invasi Rusia.

"Kami ingin mendukung Ukraina dalam perjalanannya ke Eropa," kata von der Leyen dalam konferensi pers bersama Zelensky.

Baca juga: Imbangi Sanksi Uni Eropa, Rusia Tingkatkan Ekspor Minyak dari Pelabuhan Kozmino

Baca juga: Lavrov: Sanksi Terhadap Rusia Justru Berbalik Sengsarakan Rakyat Uni Eropa

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berbicara selama pernyataan pers tentang serangan Rusia di Ukraina, di Brussels pada 24 Februari 2022, menjelang pertemuan puncak khusus UE yang diadakan hari ini untuk
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berbicara selama pernyataan pers tentang serangan Rusia di Ukraina, di Brussels pada 24 Februari 2022, menjelang pertemuan puncak khusus UE yang diadakan hari ini untuk "membahas krisis dan langkah-langkah pembatasan lebih lanjut" yang "akan diterapkan secara besar-besaran dan konsekuensi berat pada Rusia atas tindakannya".  (Photo by Kenzo TRIBOUILLARD / POOL / AFP) (AFP/KENZO TRIBOUILLARD)

Von der Leyenke melakukan kunjungan keduanya ke Kyiv pada Sabtu (11/6/2022).

Sementara itu, pertempuran sengit masih berlanjut di wilayah Donbas timur, di mana Rusia telah membuat keuntungan tambahan.

"Diskusi hari ini akan memungkinkan kami untuk menyelesaikan penilaian pada akhir minggu depan," tambah von der Leyen.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Puluhan Anggota Kelompok Supremasi Kulit Putih Ditangkap Memakai Topeng, Sempat Rencanakan Kerusuhan

Puluhan anggota kelompok supremasi kulit putih Patriot Front ditangkap Sabtu (11/6/2022) malam ketika mereka bersiap untuk melakukan kerusuhan di dekat acara Pride di Coeur d'Alene, Idaho, AS.

Mengutip Daily Beast, Kepala Polisi Coeur d'Alene Lee White mengatakan kepada wartawan bahwa 31 orang yang berafiliasi dengan kelompok itu ditahan polisi.

Mereka didakwa dengan konspirasi untuk kerusuhan.

Kelompok itu datang dari seluruh negeri untuk membuat kekacauan saat acara LGBT+, kata White.

Mereka berasal dari negara bagian seperti Texas, Utah, South Dakota, Arkansas, Oregon, dan Virginia.

"Penegak hukum dengan cepat menggagalkan rencana kelompok itu, berkat seorang warga yang peduli," katanya.

"Kami menerima telepon dari seorang warga yang khawatir."

Baca juga: PM Jepang Sebut Menghadapi Rusia Sebagai Tantangan Supremasi terhadap Hukum Dunia

Baca juga: Uni Eropa Kemungkinan akan Kabulkan Status Kandidat Ukraina, Langkah Awal untuk Bergabung

Puluhan anggota kelompok supremasi kulit putih Patriot Front ditangkap Sabtu (11/6/2022) malam ketika mereka bersiap untuk melakukan kerusuhan di dekat acara Pride di Coeur d'Alene, Idaho, AS.
Puluhan anggota kelompok supremasi kulit putih Patriot Front ditangkap Sabtu (11/6/2022) malam ketika mereka bersiap untuk melakukan kerusuhan di dekat acara Pride di Coeur d'Alene, Idaho, AS. (Twitter/The Daily Beast)

"Ia melaporkan bahwa sekitar 20 orang masuk ke truk U-Haul mengenakan topeng, mereka memiliki perisai, dan tampak seperti tentara kecil'," katanya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. China Dukung Pembicaraan Damai Rusia dengan Ukraina dan Menentang Sanksi terhadap Moskow

Penasihat Negara dan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe mengatakan Beijing sedih dengan peristiwa di Ukraina.

Fenghe mengaku mendukung pembicaraan damai antara Moskow dan Kyiv.

Dilansir Al Jazeera, dia juga mengatakan China menentang penyediaan senjata Barat ke Ukraina serta sanksinya terhadap Rusia.

"Apa akar penyebab krisis ini? Siapa dalang di balik ini? Siapa yang paling rugi? Dan siapa yang paling banyak untung? Siapa yang mempromosikan perdamaian dan siapa yang menambahkan bahan bakar ke api?" katanya kepada forum keamanan Dialog Shangri-La di Singapura pada Shangri-La di Singapura, Minggu (12/6/2022).

Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-109, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Baca juga: Ukraina Akan Gabung Uni Eropa, Segera Dapat Rekomendasi Status Kandidat

Menteri Pertahanan China Wei Fenghe
Menteri Pertahanan China Wei Fenghe menghadiri KTT Dialog Shangri-La di Singapura pada 12 Juni 2022.

"Saya pikir kita semua tahu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini," jelasnya.

China berharap AS dan NATO bahas gencatan senjata secepatnya

Fenghe menuturkan pemerintah China pun berharap bahwa Amerika Serikat (AS) dan NATO akan mengadakan pembicaraan dengan Rusia untuk gencatan senjata secepatnya.

"China mendukung negosiasi antara Rusia dan Ukraina. Kami juga berharap AS dan NATO akan mengadakan pembicaraan dengan Rusia untuk menciptakan kondisi bagi gencatan senjata secepatnya," katanya, dikutip TASS.

"Sehubungan dengan krisis Ukraina: China tidak pernah memberikan dukungan material kepada Rusia," katanya.

Baca juga: Uni Eropa Kemungkinan akan Kabulkan Status Kandidat Ukraina, Langkah Awal untuk Bergabung

Baca juga: POPULER Internasional: Kolera Mengancam Ukraina, Sumur Tercemar Mayat | Jika Rusia Kuasai Donbas

Foto selebaran yang dirilis oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada 27 Maret 2022 menunjukkan senjata artileri self-propelled Rusia yang hancur setelah pertempuran di kota Trostyanets, wilayah Sumy.
Foto selebaran yang dirilis oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada 27 Maret 2022 menunjukkan senjata artileri self-propelled Rusia yang hancur setelah pertempuran di kota Trostyanets, wilayah Sumy. (Handout / General Staff of the Armed Forces of Ukraine / AFP)

Tidak percaya sanksi dapat bantu selesaikan konflik

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved