Sabtu, 4 Oktober 2025

Presiden Joe Biden Umumkan 12 Negara Anggota IPEF, Indonesia Masuk Anggota, China Tidak

Kerja sama tersebut tidak menawarkan insentif kepada calon mitra dengan penurunan tarif atau memberi anggotanya akses yang lebih besar ke pasar Amerik

Editor: Hasanudin Aco
INSTAGRAM/@jokowi
Inilah momen Jokowi yang berdiri di samping Presiden AS, Joe Biden saat foto bersama. Presiden pun mengambil posisi di tengah pemimpin ASEAN lainnya. 

Awal bulan ini, Biden mengumpulkan sembilan dari 10 negara anggota ASEAN di Washington untuk pertemuan puncak, yang pertama kali dilakukan oleh organisasi tersebut di ibu kota AS.

Biden mengumumkan pada KTT bahwa AS akan menginvestasikan sekitar $150 juta dalam energi bersih dan inisiatif infrastruktur di negara-negara ASEAN. 

Digagas November Lalu

Sebagai informasi, kerangka IPEF sebelumnya telah digagas pada November tahun lalu, tepatnya setelah AS melakukan pembicaraan dengan Australia, Selandia Baru, Singapura, Malaysia dan Jepang terkait keresahan mereka terhadap pengaruh dagang yang dilakukan China.

Namun aturan tersebut baru dapat dirilis pada Jumat mendatang.

Dengan rilisnya aturan IPEF, nantinya AS dan para sekutu yang ada di Asia dapat menangkis pengaruh dagang China dikawasan Asia Pasific.

“Kami memiliki antusiasme yang besar tentang ini, Saya sudah menggunakan banyak waktu untuk berdiskusi dengan mitra kami di Indo Pasifik, kata Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo

Meski AS hingga saat ini belum menjelaskan secara detail terkait aturan apa saja yang ada di dalam IPEF, namun melansir dari Bloomberg pemerintah Biden menegaskan bahwa IPEF tidak akan mencakup penurunan tarif atau akses yang lebih baik ke pasar AS.

Lebih lanjut, sejumlah negara telah menyetujui aturan ini, meskipun beberapa anggota kongres masih mengkritik IPEF lantaran aturan ini dinilai kurang substansif.

Bahkan Kepala dan Direktur Geo-Ekonomi dan Strategi International Institut Studi Strategis Jepang, Robert Ward mengatakan keberadaan IPEF tidak akan efektif untuk mengikat perjanjian komprehensif dan progresif diantara kemitraan Trans-Pasifik.

Tak seperti Jepang, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol justru mendukung penuh atas keberadaan aturan IPEF, pihaknya juga menyatakan telah bersedia untuk ikut bergabung dalam kerangka kerja tersebut.

 Sumber: Associated Press/Kompas.TV/Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved