Konflik Rusia Vs Ukraina
Finlandia Menyatakan Setuju Gabung NATO, Apa Artinya? Bagaimana Ancaman Rusia?
Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan Perdana Menteri Sanna Marin pada Kamis (12/5) menyatakan bahwa Finlandia harus bergabung dengan NATO.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Finlandia, Sauli Niinisto dan Perdana Menteri Sanna Marin pada Kamis (12/5/2022) menyatakan bahwa negaranya harus bergabung dengan aliansi militer NATO.
Diperkirakan pengajuan keanggotaan secara formal akan dilakukan Finlandia dalam beberapa hari, setelah pernyataan ini.
Keputusan Finlandia bergabung dengan NATO merupakan perkembangan besar atas invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Finlandia Terancam Dimusuhi Rusia jika Gabung NATO, Presiden Niinisto Minta Putin Berkaca
Baca juga: Barat Diperingatkan Soal Potensi Perang Nuklir Besar-besaran jika Finlandia-Swedia Gabung NATO
Apa yang mungkin terjadi?

Dilansir Sky News, Finlandia menjadi negara netral sejak akhir Perang Dunia Kedua, setelah diserang Uni Soviet.
Negara Nordik ini kehilangan 10 % dari wilayahnya dan harus membayar ganti rugi perang hingga menindak pihak-pihak yang menentang Moskow.
Meskipun bergabung dengan Uni Eropa pada 1995, Finlandia tetap netral secara militer karena menyadari risiko menentang Uni Soviet (Rusia).
Namun invasi Rusia ke Ukraina membuat Finlandia khawatir dengan posisinya, yang berbatasan darat secara langsung dengan negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu.
Jika sah menjadi anggota ke-31 NATO, Finlandia akan mendapat manfaat dari komitmen 'one-for-all, all-for-one', yang mengharuskan semua anggota membantu anggota lain yang diserang.
Mengapa Finlandia ingin bergabung?

Komite pertahanan Parlemen Finlandia mengatakan pada Selasa bahwa bergabung dengan NATO adalah pilihan terbaik bagi Finlandia untuk menjamin keamanan nasionalnya.
Ini akan secara signifikan meningkatkan pencegahan untuk menjadi target agresi Rusia, menurut pernyataan komite pertahanan.
"Finlandia harus mengajukan keanggotaan NATO tanpa penundaan," kata Presiden Niinisto dan PM Marin pada Kamis (12/5/2022), mengindikasikan persetujuan atas alasan itu.
Finlandia, yang berbagi perbatasan 1.300 km dengan Rusia, sangat rentan karena perbatasan sulit dipertahankan dari serangan agresif dari timur.
Apa perubahan yang terjadi?