Konflik Rusia Vs Ukraina
Segera Gabung NATO, Begini Sejarah Hubungan Tegang Finlandia-Swedia dengan Rusia
Finlandia dan Swedia diperkirakan akan mengumumkan keputusannya bergabung dengan NATO pada minggu ini.
- Presiden Finlandia Urho Kekkonen yang menjabat antara tahun 1956 dan 1982, fokus menjaga hubungan dekat dengan Moskow untuk mempertahankan kemerdekaan dengan menghindari konflik, sebuah taktik yang dikenal sebagai Finlandisation.
- Berakhirnya Perang Dingin memungkinkan Finlandia untuk keluar dari bayang-bayang Rusia dan bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 1995 serta zona euro pada tahun 1999.
- Bergabung dengan UE dan menandatangani klausul pertahanan timbal baliknya berarti Finlandia beralih dari netralitas formal ke non-blok militer, tetapi Finlandia memilih untuk tetap berada di luar aliansi pertahanan Barat NATO.
- Hingga tahun 2020, hanya sekitar 20 % orang Finlandia yang ingin Finlandia bergabung dengan NATO menurut hasil jajak pendapat.
Mayoritas publik percaya bahwa perdamaian paling baik dijaga dengan mempertahankan hubungan persahabatan dan hubungan ekonomi dengan Rusia.
- Namun invasi Rusia ke Ukraina secara cepat menambah dukungan publik untuk Finlandia bergabung NATO, sekitar 76 % mendukung dan hanya 12 % yang menolak, menurut jajak pendapat oleh YLE.
Sejarah Swedia-Rusia
- Swedia dan Rusia tidak pernah berperang satu sama lain hingga tahun 1809, ketika Swedia kehilangan Finlandia karena agresi Rusia.
- Swedia meminjamkan beberapa pesawat militer ke Finlandia ketika diserang oleh Rusia selama Perang Musim Dingin pada tahun 1939, tetapi tetap netral selama Perang Dunia Kedua dan Perang Dingin.
- Peran netral Swedia memungkinkannya untuk menjadi kritikus Uni Soviet dan Amerika Serikat (AS), tetapi memiliki kesepakatan rahasia bahwa AS akan datang ke pertahanan Swedia jika terjadi serangan Soviet dari tahun 1960-an dan seterusnya.
- Swedia dan Uni Soviet memiliki beberapa pertempuran diplomatik selama Perang Dingin, kebanyakan melibatkan dugaan atau pelanggaran kapal selam di perairan Swedia oleh Soviet.
- Insiden paling serius terjadi di tahun 50-an ketika pesawat perang Soviet menjatuhkan dua pesawat Swedia, satu militer dan satu sipil, dalam beberapa hari di atas Laut Baltik pada tahun 1952.
Uni Soviet tidak secara resmi mengakui bahwa mereka menembak jatuh pesawat sampai tahun 1991.

Baca juga: Putin Ingatkan NATO Tolak Dengarkan Rusia, Tegaskan Pilihan Pertama Menyerang Duluan
Baca juga: Lindungi Swedia dari Rusia, NATO Tingkatkan Keamanan di Kawasan Perbatasan Laut Baltik
- Pada tahun 1981, kapal selam Soviet S-363 kelas Wiski Angkatan Laut Soviet dari Armada Baltik kandas di pantai di selatan Swedia.
Swedia mengatakan telah mendeteksi radiasi yang mengindikasikan bahwa kapal itu dipersenjatai dengan senjata nuklir.
Setelah 10 hari pertukaran diplomatik yang menegangkan, kapal selam itu ditarik dari bebatuan dan dikembalikan ke Soviet.
Kejadian ini kemudian oleh Barat dijuluki sebagai insiden Whiskey on the Rocks.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)