Konflik Rusia Vs Ukraina
Segera Gabung NATO, Begini Sejarah Hubungan Tegang Finlandia-Swedia dengan Rusia
Finlandia dan Swedia diperkirakan akan mengumumkan keputusannya bergabung dengan NATO pada minggu ini.
TRIBUNNEWS.COM - Finlandia dan Swedia diperkirakan akan mengumumkan keputusannya bergabung dengan NATO pada minggu ini.
Kedua negara Nordik ini ternyata memiliki sejarah hubungan yang tegang dengan tetangganya, Rusia, sejak lama.
Dilansir Reuters, ketegangan hubungan ketiga negara ini bermula pada abad ke-17 dan ke-18, ketika Tsar Kekaisaran Rusia berulang kali mencoba menaklukkan Finlandia, yang saat itu merupakan wilayah Kerajaan Swedia.
Baca juga: Terancam Dimusuhi Rusia jika Gabung NATO, Presiden Finlandia Minta Putin Ngaca
Baca juga: Rusia Pastikan NATO Hancur dalam 30 Menit Jika Terjadi Perang Nuklir

Raja Charles XII dari Swedia menginvasi dan menaklukkan beberapa bagian Rusia pada awal abad ke-18, tetapi kalah dalam pertempuran di Poltava, di Ukraina saat ini, dari Tsar Peter the Great.
Ini menandai berakhirnya Swedia sebagai kekuatan utama di Eropa Utara.
Swedia kehilangan Finlandia dalam perang pada tahun 1809, yang kemudian mengubah Finlandia menjadi bagian otonom dari kekaisaran Rusia, Grand Duchy of Finland.
Sejarah Finlandia-Rusia
- Dalam kekacauan akibat Revolusi Rusia tahun 1917, Finlandia mendeklarasikan kemerdekaannya pada 6 Desember tahun itu.
- Selang beberapa dekade pasca-kemerdekaan dan sebelum Perang Dunia II, Nazi Jerman dan Uni Soviet membuat pakta non-agresi yang mencakup protokol rahasia yang menetapkan Finlandia serta Estonia dan Latvia ke "lingkup pengaruh" Soviet.
- Tentara Merah di bawah pimpinan Joseph Stalin menyerang Finlandia pada tahun 1939, agresi ini kemudian dikenal sebagai Perang Musim Dingin di mana Finlandia melawan upaya invasi Soviet.
- Permintaan bantuan militer oleh Finlandia kepada sekutu Barat tidak dijawab, mengakibatkan Helsinki bersekutu dengan Nazi Jerman dalam perang kedua melawan Uni Soviet antara tahun 1941 dan 1944.
- Finlandia kehilangan sekitar 10 % wilayahnya ke Uni Soviet dalam Gencatan Senjata Moskow pada September 1944.
Finlandia terpaksa merelokasi 400.000 penduduk atau 11 % dari populasinya, dari wilayah yang dicaplok.
Negara Nordik ini juga harus membayar ganti rugi perang senilai $300 juta, setara dengan sekitar $5,3 miliar dalam nilai tukar saat ini.
- Finlandia kemudian menandatangani Perjanjian Persahabatan, Kerjasama, dan Bantuan Bersama dengan Rusia pada tahun 1948, yang memperkuat tingkat ketergantungan ekonomi dan politik serta mengisolasinya secara militer dari Eropa Barat.
