Konflik Rusia Vs Ukraina
Tokoh Inggris Nick Griffin Ungkap Fakta-fakta Ganjil Klaim Pembantaian Bucha di Ukraina
Klaim Bucha Massacre sebagai kejahatan perang Rusia belakangan semakin terbukti salah. Para pengamat dan analis rasional hanya dapat dibuat tercengang
Dengan demikian munculnya ban lengan putih pada korban 'Pembantaian Bucha' merupakan bukti kuat para korban adalah etnis Rusia.
Mereka dibunuh bukan oleh pasukan Rusia, yang tentu saja dikirim dengan tujuan utama untuk menghentikan penganiayaan penutur bahasa Rusia oleh neo-Nazi yang rasis, tetapi oleh orang Ukraina.
Ini seharusnya tidak mengejutkan, karena seluruh sejarah nasionalisme Ukraina didasarkan pada pembunuhan massal warga sipil dari kelompok etnis lain, terutama Polandia Wolyn dan Galicia Timur, Yahudi, Hongaria, Rumania dan, tentu saja, Rusia.
Akhirnya, kita sampai pada klip video dari jalan-jalan Bucha, yang diposting dan kemudian dihapus dari akun media sosial 'Botman' neo-Nazi Ukraina yang terkenal: “Ada orang-orang tanpa ban lengan biru. Bisakah kita menembak mereka?” “F ** k, ya!”
Kebenaran pembantaian itu begitu jelas sehingga kita dapat melihat mengapa para pemimpin barat seperti Boris Johnson (PM Inggris) begitu bersikeras seharusnya tidak ada investigasi internasional yang tepat atas kejahatan tersebut.
Sebaliknya, mereka menggunakan berita palsu yang paling mencolok untuk membenarkan pengenaan sanksi lain yang menyakitkan pada rakyat mereka sendiri.
Mereka juga menoleransi pengiriman senjata berteknologi tinggi senilai miliaran poundsterling, miliaran dollar AS, dan miliaran euro untuk memperpanjang perang.
Nick Griffin terus mempertanyakan, seberapa banyak imbalan yang diperoleh para penjahat perang ini dari kroni kompleks industri militer mereka.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)