Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tokoh Inggris Nick Griffin Ungkap Fakta-fakta Ganjil Klaim Pembantaian Bucha di Ukraina

Klaim Bucha Massacre sebagai kejahatan perang Rusia belakangan semakin terbukti salah. Para pengamat dan analis rasional hanya dapat dibuat tercengang

AFP/RONALDO SCHEMIDT
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (tengah) berjalan di kota Bucha, barat laut ibukota Ukraina Kyiv, pada 4 April 2022. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022 bahwa kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv, di mana mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Nick Griffin, tokoh dan politisi Inggris membeberkan sejumlah fakta keganjilan apa yang oleh barat diklaim sebagai pembantaian Bucha (Bucha Massacre).

Griffin mewakili Inggris Barat Laut sebagai anggota parlemen Eropa dari 2009 hingga 2014. Ulasannya dipublikasikan di portal berita Sputniknews.com, Rabu (4/5/2022).

Menurut Griffin, " Bucha Massacre" telah menjadi kekuatan penuh dan propaganda kuat meningkatkan keterlibatan NATO dalam konflik di Ukraina.

Namun klaim Bucha Massacre sebagai kejahatan perang Rusia belakangan semakin terbukti salah. Para pengamat dan analis rasional hanya dapat dibuat tercengang.

Media arus utama barat secara berani dan sembrono menampilkan informasi yang tidak dicek secara sungguh-sungguh, menjadikan kabar itu seperti noda menjijikkan.

Baca juga: Temuan Peluru “Anak Panah” Balikkan Fakta-fakta Pembantaian Bucha Ukraina

Baca juga: Media China Sebut Temuan Mayat di Bucha Sebagai Pertunjukan Ukraina

Baca juga: Eks Perwira Marinir AS Ungkap Sejumlah Kejanggalan Tragedi Bucha: Propaganda untuk Sudutkan Rusia?

Upaya terbaru media barat untuk menyangkal bantahan Rusia adalah klaim foto-foto satelit menunjukkan mayat-mayat itu ada di sana selama berminggu-minggu.

Namun, jauh dari 'membuktikan' faktanya, kabar yang didasarkan foto satelit itu justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan yang melemahkan cerita veri barat.

Foto-foto satelit tentu saja tampak memperlihatkan tubuh, tetapi mereka juga tidak menunjukkan tanda-tanda sama sekali dari mobil-mobil yang terbakar yang merupakan ciri menonjol foto-foto dan video-video di darat.

Griffin bertanya, apakah kita harus percaya kendaraan-kendaraan ini didorong secara hati-hati dan ditempatkan di antara mayat-mayat setelah penembakan?

Mayat tergeletak di jalan di Bucha, barat laut Kyiv, saat Ukraina mengatakan pasukan Rusia membuat
Mayat tergeletak di jalan di Bucha, barat laut Kyiv, saat Ukraina mengatakan pasukan Rusia membuat "mundur cepat" dari daerah utara sekitar Kyiv dan kota Chernigiv, pada 2 April 2022. - Mayat sedikitnya 20 pria berpakaian sipil ditemukan tergeletak di satu jalan Sabtu setelah pasukan Ukraina merebut kembali kota Bucha dekat Kyiv dari pasukan Rusia, kata wartawan AFP. Pasukan Rusia menarik diri dari beberapa kota dekat Kyiv dalam beberapa hari terakhir setelah upaya Moskow untuk mengepung ibukota gagal, dengan Ukraina menyatakan bahwa Bucha telah "dibebaskan". (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) (AFP/RONALDO SCHEMIDT)

Keraguan juga diperlukan ketika melihat tanggal-tanggal yang disebarkan sejak klaim itu muncul dari pihak Ukraina. Entri  data 'Pembantaian Bucha' di Wikipedia (diakses pukul 09.25 pada 5 April 2022) berbunyi sebagai berikut:

'Pada tanggal 4 April, citra satelit diberikan kepada The New York Times oleh Maxar Technologies. The Times membandingkan gambar dengan bukti video dan menyimpulkan: "banyak warga sipil tewas lebih dari tiga minggu lalu, ketika militer Rusia menguasai kota."

Gambar Jalan Yablonska menunjukkan setidaknya 11 "objek gelap dengan ukuran yang mirip dengan tubuh manusia" muncul antara 9 Maret dan 11 Maret".'

Koreksi Tanggal Foto Satelit Maxar Tech 

Wikipedia yang menggunakan entri data dari siapa saja, juga memberi tahu pasukan Ukraina kembali memasuki Bucha pada 1 April, setelah pasukan Rusia mundur dan dipindahkan ke Ukraina tenggara.

Maxar Technologies, sebagai kontraktor utama NASA, tentu saja merupakan bagian integral dari kompleks industri militer NATO.

Oleh karena itu, pernyataannya terkait konflik di Ukraina harus diperhatikan secara hati-hati.

Konon, tanggal yang diberikan Maxar pada 9-11 Maret akhirnya menimbulkan kekhawatiran di media arus utama yang mempromosikan klaim pembantaian Rusia.

Klaim dan entri tanggal versi Maxar memang meragukan. Ide menunjukkan mayat bisa terbaring di udara terbuka selama tiga minggu penuh tanpa mengalami pembusukan signifikan jelas meragukan.

Tapi kemudian rata-rata orang barat berpikir Ukraina berada dalam semacam cuaca musim dingin yang sangat beku di akhir Maret.

Namun melihat data cuaca Kiev untuk Maret 2022 mengungkapkan tidak ada satu hari pun di kota (di mana Bucha adalah pinggiran kota) bersuhu di bawah titik beku sejak 11 Maret.

Suhu rata-rata harian dalam beberapa hari terakhir bulan itu adalah 6 derajat celcius, sama dengan kota Leeds di Inggris.

Rata-rata itu pada gilirannya termasuk tertinggi di bawah sinar matahari musim semi. Grafik cuaca untuk Kiev untuk minggu terakhir di bulan Maret menunjukkan situasi sangat jelas, suhu hingga 15 dan 17 derajat Celcius.

Siapapun yang berjalan melewati binatang yang terbunuh dan tertinggal di jalan selama beberapa hari dalam kondisi seperti itu akan dapat membayangkan bau busuk yang mengerikan.

Ada begitu banyak jasad manusia yang ditinggalkan di bawah sinar matahari musim semi selama tiga minggu, namun tidak satu pun dari mereka yang membusuk.

Tentara atau polisi Ukraina yang diperlihatkan memeriksa mayat-mayat itu terlihat mengenakan topeng, tidak membuat ekspresi jijik atau menyebutkan baunya.

Karena semakin banyak gambar grafis yang muncul dari para korban, kesegaran mayat yang nyata tampaknya telah mendorong revisi tanggal dugaan 'pembantaian Rusia'.

Pada 5 April, misalnya, berita utama di media Inggris, Daily Mail, mengklaim foto-foto satelit yang menunjukkan mayat-mayat di jalan diambil pada 19 Maret.

Tidak ada penjelasan yang diberikan atas perubahan waktu yang berbeda 10 hari itu. Sementara menerima revisi waktu, mayat yang ditampilkan di video atau foto tetap tidak memiliki tanda pembusukan atau kerusakan.

Untuk mempercayai akun dan video yang dikeluarkan Kiev dan media barat, juga perlu untuk percaya Ukraina tidak memiliki anjing liar, tidak ada tikus dan tidak ada satu pun burung gagak atau burung karnivora lainnya.

Griffin mengajak public melihat kembali rekaman video tentara Ukraina yang mengemudi di sepanjang jalan yang dipenuhi barisan mayat. “Apakah Anda melihat burung pemakan bangkai terbang dari salah satu tubuh?” tanya Griffin.

Dalam hal ini, mengapa pula beberapa mayat tidak dihancurkan tank Rusia yang mundur dari dan melalui kota itu?

“Apakah Anda benar-benar percaya tentara yang cukup brutal untuk membantai lusinan warga sipil yang tak berdaya kemudian akan cukup perhatian untuk memperlambat penarikan mereka dari daerah itu secara hati-hati memundurkan lapis baja mereka di antara setiap mayat?” lanjut Griffin.

Kembali ke soal cuaca, tentu saja hujan selama tiga minggu itu seharusnya mayat-mayat itu tergeletak (tidak) membusuk di jalan.

Fakta Ada Kardus Bantuan dari Rusia 

Melihat kardus-kardus kotak hijau paket bantuan makanan yang tergeletak di dekat beberapa mayat (yang jelas segar), jelas mereka tidak terkena cuaca buruk.

Kehadiran paket-paket itu juga, tentu saja, merupakan petunjuk penting lainnya tentang kebenaran dalam hal ini, karena paket-paket itu adalah milik Rusia.

Di atas semua ini, ada empat fakta kunci yang telah mendapat perhatian cukup besar di Telegram (platform media sosial tanpa sensor terakhir dari berbagai ukuran di barat), meskipun yang dapat diprediksi cukup sering diabaikan media arus utama penghasut perang.

Pertama adalah video Wali Kota Bucha yang berbicara tentang bagaimana pasukan Rusia telah pergi dan bahwa 'pembersihan' sedang berlangsung.

Sebagai pembicara non-Rusia, saya tidak bisa menilai sendiri, tetapi komentar penutur bahasa Rusia yang menyertai video ini di Telegram mengatakan dia tidak menyebut mayat warga sipil.

Fakta kedua, terkait erat dengan ini, adalah video yang menunjukkan detasemen paramiliter Polisi Nasional Ukraina membersihkan jalan dari kendaraan yang terbakar dan ditinggalkan.

Sekali lagi, tidak ada tanda-tanda mayat yang muncul di jalanan keesokan harinya.

Ketiga, dan mungkin yang paling menghancurkan dari semuanya, adalah ban lengan putih di sejumlah tubuh.

Ini jelas terlihat dalam video utama tentara Ukraina mengemudi di sepanjang jalan yang dipenuhi mayat, dan mereka juga terlihat di beberapa mayat korban penyiksaan dan pembunuhan di ruang bawah tanah di Bucha.

Fakta pasukan Ukraina mengenakan ban lengan biru, sementara pasukan Rusia mengenakan ban lengan putih, diterima secara universal.

Sejumlah video dari berbagai bagian zona konflik juga menunjukkan warga sipil mengenakan ban lengan putih, sebagai tanda simpati kepada Rusia atau setidaknya netralitas.

Dengan demikian munculnya ban lengan putih pada korban 'Pembantaian Bucha' merupakan bukti kuat para korban adalah etnis Rusia.

Mereka dibunuh bukan oleh pasukan Rusia, yang tentu saja dikirim dengan tujuan utama untuk menghentikan penganiayaan penutur bahasa Rusia oleh neo-Nazi yang rasis, tetapi oleh orang Ukraina.

Ini seharusnya tidak mengejutkan, karena seluruh sejarah nasionalisme Ukraina didasarkan pada pembunuhan massal warga sipil dari kelompok etnis lain, terutama Polandia Wolyn dan Galicia Timur, Yahudi, Hongaria, Rumania dan, tentu saja, Rusia.

Akhirnya, kita sampai pada klip video dari jalan-jalan Bucha, yang diposting dan kemudian dihapus dari akun media sosial 'Botman' neo-Nazi Ukraina yang terkenal: “Ada orang-orang tanpa ban lengan biru. Bisakah kita menembak mereka?” “F ** k, ya!”

Kebenaran pembantaian itu begitu jelas sehingga kita dapat melihat mengapa para pemimpin barat seperti Boris Johnson (PM Inggris) begitu bersikeras seharusnya tidak ada investigasi internasional yang tepat atas kejahatan tersebut.

Sebaliknya, mereka menggunakan berita palsu yang paling mencolok untuk membenarkan pengenaan sanksi lain yang menyakitkan pada rakyat mereka sendiri.

Mereka juga menoleransi pengiriman senjata berteknologi tinggi senilai miliaran poundsterling, miliaran dollar AS, dan miliaran euro untuk memperpanjang perang.

Nick Griffin terus mempertanyakan, seberapa banyak imbalan yang diperoleh para penjahat perang ini dari kroni kompleks industri militer mereka.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved