Konflik Rusia Vs Ukraina
Sederet Taktik Amerika demi Melihat Kekalahan Tentara Rusia di Perang Ukraina, Apa Saja?
Austin mengatakan Ukraina masih bisa memenangkan perang jika diberikan dukungan yang tepat.
Ukraina dan pihak barat gencar menuduh Rusia melakukan pembantaian dan bahkan menggunakan istilah genosida di Bucha.
Tuduhan datang setelah pasukan Rusia meninggalkan Bucha, pascanegosiasi di Istanbul, Turki.
Teks dan foto serta video yang ditampilkan Kiev serta media barat, menyodorkan “horor” di Bucha, kota kecil tak jauh dari Kiev.
Menurut The Guardian, dokter forensik menemukan benda yang disebut fléchettes, sejenis anak panah kecil terbuat dari logam tajam.
Benda kecil itu dimasukkan ke peluru artileri. Senjata pembuuh ini jarang digunakan dalam perang modern.

Menurut Guardian, flechette itu ditemukan di tubuh korban yang dimakamkan di kuburan massal Bucha.
Uniknya fakta ini membalikkan sejumlah fakta, yang justru memperkuat bukan Rusia yang melepaskan tembakan artileri khusus berisi alat pembunuh massal itu.
Artileri berpeluru flechette dikuasai baik Rusia maupun militer Ukraina.
Melihat posisi pasukan Rusia yang ada di Bucha, menjadi tidak masuk akal Rusia menembakkan artileri ke wilayah yang waktu itu masih dikuasai pasukannya.
Situs politik dan militer Southfront.org, Selasa (26/4/2022) menulis, indikasi kuat dari fakta ini menunjukkan militer Ukraina atau kelompok nasionalisnya yang justru menembaki warga sipil Bucha.
Brian Berletic, analis di kanal You Tube The New Atlas menyajikan ulasan serupa, justru berdasar fakta yang dibeberkan The Guardian.
Jurnalis independent Kanada, Eva K Bartlett juga sependapat dan menyimpulkan pelaku penembakan artileri berisi flechette adalah pihak Ukraina.
Eva Bartlett mengutip laporan kantor berita AFP pada 2014 yang menemukan jejak penggunaan munisi sama di wilayah Lugansk oleh militer Ukraina.