Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Ultimatum Tentara Ukraina di Mariupol untuk Menyerah Jika Masih Ingin Hidup

Seperti diketahui, Rusia melancarkan serangan skala penuh untuk menguasai Ukraina timur pada Senin (18/4/2022).

Editor: Hasanudin Aco
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Seorang tentara Rusia berpatroli di jalan Mariupol pada 12 April 2022, saat pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia mengajukan kasus menantang untuk perang di Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) 

Administrator militer regional Luhansk Serhiy Haidai mengatakan tembakan artileri berat membakar tujuh bangunan tempat tinggal dan menargetkan kompleks olahraga tempat tim Olimpiade negara itu berlatih.

Haidai kemudian mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa Rusia mengambil alih kota itu setelah meratakan semuanya dengan tanah, sehingga pasukannya mundur untuk berkumpul kembali dan terus berjuang.

Pada Senin malam, Rusia juga membombardir kota Lviv yang berada di barat. Serangan ini sepertinya merupakan upaya intensif untuk menghancurkan pertahanan negara itu.

Sedikitnya tujuh orang dilaporkan tewas dalam serangan rudal di Lviv, yang merupakan sebuah kota yang dekat dengan perbatasan Polandia. Kota ini menjadi surga bagi warga sipil yang melarikan diri dari pertempuran di tempat lain, sehingga banyak terdapat perempuan dan anak-anak. Gubernur Lviv Maksym Kozytskyy menyatakan seorang anak menjadi salah satu korban luka. 

Serangan di Lviv menghantam tiga fasilitas infrastruktur militer dan sebuah toko mobil. Sebuah hotel di Lviv yang melindungi warga Ukraina yang melarikan diri dari pertempuran di kota-kota lain juga rusak parah. 

“Mimpi buruk perang telah mengejar kami bahkan di Lviv,” kata Lyudmila Turchak, yang melarikan diri dengan dua anaknya dari kota Kharkiv ke Lviv. “Tidak ada lagi tempat di Ukraina di mana kita bisa merasa aman,” katanya.

Sementara itu, serangan Rusia pun terjadi di kota pelabuhan Mariupol yang sudah terkepung. Komandan Resimen Azov dari Garda Nasional Ukraina Denys Prokopenko mengatakan bahwa Rusia mulai menjatuhkan bom penghancur bunker pada pabrik baja Azovstal, tempat resimen itu bersembunyi.

Pabrik yang luas itu berisi terowongan terowongan tempat para pejuang dan warga sipil berlindung. Tempat ini diyakini sebagai kantong perlawanan besar terakhir di kota yang telah hancur itu.

Sumber: Reuters/The Associated Press/Kompas.com/ AFP

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved