Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Ultimatum Tentara Ukraina di Mariupol untuk Menyerah Jika Masih Ingin Hidup
Seperti diketahui, Rusia melancarkan serangan skala penuh untuk menguasai Ukraina timur pada Senin (18/4/2022).
Serangan Besar-besaran Rusia
Seperti diketahui, Rusia melancarkan serangan skala penuh untuk menguasai Ukraina timur pada Senin (18/4/2022).
Mereka menyerang di sepanjang wilayah sekitar 480 kilometer.
Pejabat Ukraina menyebut serangan ini menandai fase perang baru dan berpotensi merupakan klimaks dari serangan Rusia.
“Pasukan Rusia telah memulai pertempuran untuk Donbas,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan dalam sebuah pidato video.
Zelenskyy juga mengatakan bahwa sebagian besar dari seluruh tentara Rusia sekarang terkonsentrasi pada serangan ini.
Donbas adalah jantung industri Ukraina yang sebagian besar masyarakatnya menggunakan bahasa Rusia.
Di wilayah ini, terdapat pasukan separatis yang didukung Moskow.
Mereka telah memerangi pasukan Ukraina selama delapan tahun terakhir dan telah mendeklarasikan dua negara independen yang telah diakui oleh Rusia.
Dalam beberapa pekan terakhir, Kremlin menyatakan penangkapan Donbas sebagai tujuan utama perang, setelah upaya mereka untuk merebut Kiev telah gagal.
Setelah menarik diri dari ibu kota Ukraina, Rusia mulai berkumpul kembali dan memperkuat pasukan daratnya di timur untuk serangan habis-habisan.
“Tidak peduli berapa banyak pasukan Rusia yang dikerahkan ke sana, kami akan bertarung,” kata Zelenskyy bersumpah.
"Kami akan membela diri. Kami akan melakukannya setiap hari," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Staf umum militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia meningkatkan serangan di wilayah Luhansk dan Donetsk, yang keduanya merupakan bagian dari Donbas. Selain itu mereka juga menyerang wilayah Zaporizhzhia.
"Pagi ini, hampir di seluruh garis depan wilayah Donetsk, Luhansk dan Kharkiv, para penjajah berusaha menerobos pertahanan kami," ujar Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov.