Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-35, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina, dikutip dari The Guardian. 

Twitter @ZelenskyyUa
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkomunikasi lewat video conference 

Blinken menyebut indikasi mundurnya Rusia dapat menjadi upaya Moskow untuk menipu orang dan mengalihkan perhatian.

“Apa yang dikatakan Rusia, dan apa yang dilakukan Rusia, dan kami fokus pada yang terakhir," katanya.

Baca juga: Negosiator Ukraina Diminta untuk Tidak Makan Minum Apapun Buntut Laporan Roman Abramovich Diracun

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara kepada pers tentang perang di Ukraina, di Departemen Luar Negeri di Washington, DC, 17 Maret 2022. Blinken mengatakan Kamis bahwa Rusia tidak melakukan upaya serius dalam negosiasi dengan Ukraina untuk mengakhiri tiga minggu perang.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara kepada pers tentang perang di Ukraina, di Departemen Luar Negeri di Washington, DC, 17 Maret 2022. Blinken mengatakan Kamis bahwa Rusia tidak melakukan upaya serius dalam negosiasi dengan Ukraina untuk mengakhiri tiga minggu perang. "Di satu sisi, kami memuji Ukraina karena berada di meja meskipun dibombardir setiap menit setiap hari," kata Blinken. “Pada saat yang sama, saya belum melihat upaya berarti oleh Rusia untuk mengakhiri perang ini melalui diplomasi.” (AFP)

Kurangi operasi militer, tapi tidak mewakili gencatan senjata

Negosiator utama Moskow, Vladimir Medinsky, mengatakan janji Rusia untuk "mengurangi secara drastis" operasi militer tidak mewakili gencatan senjata.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita milik  Rusia, Tass, Medinsky mengatakan masih ada "jalan panjang" untuk mencapai kesepakatan bersama dengan Ukraina.

Baca juga: Hasil Nego Rusia-Ukraina di Istanbul Positif, Pertempuran di Sekitar Kiev Bakal Mereda

Polisi Ukraina membawa mayat dari sebuah bangunan perumahan lima lantai yang sebagian runtuh setelah penembakan di Kyiv pada 18 Maret 2022, ketika tentara Rusia mencoba mengepung ibukota Ukraina.
Polisi Ukraina membawa mayat dari sebuah bangunan perumahan lima lantai yang sebagian runtuh setelah penembakan di Kyiv pada 18 Maret 2022, ketika tentara Rusia mencoba mengepung ibukota Ukraina. (Sergei SUPINSKY / AFP)

Pejabat AS melihat Rusia menarik beberapa pasukan

Menyusul pengumuman Rusia, dua pejabat senior AS mengatakan AS melihat Rusia mulai menarik beberapa pasukannya dari ibukota Ukraina, Kyiv, dalam apa yang mereka yakini sebagai perubahan "besar" dalam strategi Rusia.

Pejabat AS lainnya mengatakan setiap pergerakan pasukan Rusia dari sekitar Kyiv akan merupakan “penempatan kembali, bukan penarikan”.

Baca juga: Fakta-fakta dan Jejak Aksi Neo-Nazi Ukraina di Kota Mariupol

Inggris melihat pemboman di Kyiv berkurang

Inggris juga telah melihat tanda-tanda "beberapa pengurangan" dalam pemboman Rusia di sekitar Kyiv.

Namun mereka bersikeras Inggris akan menilai langkah-langkah tentatif menuju kemungkinan kesepakatan damai dengan tindakan daripada kata-kata.

"Kami tidak ingin melihat apa pun selain penarikan penuh pasukan Rusia dari wilayah Ukraina," kata juru bicara Perdana Menteri (PM), Boris Johnson.

Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) mengatakan dalam pembaruan terbarunya bahwa "hampir pasti bahwa serangan Rusia telah gagal dalam tujuannya untuk mengepung Kyiv".

Baca juga: Menlu Ukraina Minta Semua Negara Kriminalisasi Pengguna simbol Z

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkomunikasi lewat video conference
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkomunikasi lewat video conference (Twitter @ZelenskyyUa)

Seruan Ukraina soal mekanisme jaminan keamanan internasional

Ukraina menyerukan “mekanisme jaminan keamanan internasional” serupa dengan pasal 5 NATO, yang mewajibkan anggota aliansi untuk saling membela.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved