Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Kehilangan Enam Jenderal Militer selama Perang Ukraina, Mantan Bos CIA: Ini Sangat Tidak Biasa

Tewasnya enam jenderal militer Rusia selama perang di Ukraina mengejutkan para pengamat, bahkan mantan kepala CIA menyebut hal ini jarang terjadi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Inza Maliana
BBC
Jenderal Oleg Mityaev, Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky, Jenderal Vitaly Gerasimov, dan Mayor Jenderal Andrei Kolesnikov (searah jarum jam). 

TRIBUNNEWS.COM - Tewasnya enam jenderal militer Rusia selama perang di Ukraina mengejutkan para pengamat, bahkan mantan kepala CIA menyebut hal ini jarang terjadi.

Bicara di CNN, David Petraeus, Direktur CIA pada 2011-2012 ini mengatakan bahwa tewasnya sejumlah jenderal selama perang adalah hal yang aneh.

Apalagi, kata Petraeus, mereka yang meninggal adalah jenderal senior.

Dilansir Express, Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengklaim bahwa enam jenderal Rusia dan lusinan perwira senior lainnya tewas sejak dimulainya invasi Rusia. 

Baca juga: Ditangkap Ukraina, Tentara Rusia Akui Ribuan Rekan-rekannya Tewas di Medan Perang

Baca juga: Biden Mendekat ke Tetangga Ukraina Jumat Nanti, Apa Rencananya?

Letnan Jenderal Andrei Mordvichev menjadi jenderal terkenal Rusia kelima yang dilaporkan tewas oleh militer Ukraina, Sabtu (19/3/2022). (Sumber: Twitter@GeneralStaffUA)
Letnan Jenderal Andrei Mordvichev menjadi jenderal terkenal Rusia kelima yang dilaporkan tewas oleh militer Ukraina, Sabtu (19/3/2022). (Sumber: Twitter@GeneralStaffUA) (Via Kompas.TV)

Jack Tapper dari CNN mengatakan kepada Petraeus bahwa pasukan Rusia diduga mengalami degradasi moral dan motivasi.

"Saya mungkin salah dalam hal ini, tetapi saya ingat hanya satu jenderal AS yang terbunuh dalam seluruh perang di Afghanistan," ujar Tapper.

"Sangat, sangat, sangat, sangat jarang seorang jenderal dibunuh. Ini terjadi dalam tiga minggu pertama. Dan ini adalah jenderal yang cukup senior," jawab Petraeus.

"Intinya adalah bahwa komando dan kendali mereka telah rusak. Komunikasi mereka telah diblokir oleh pihak Ukraina. Komunikasi aman mereka tidak berfungsi," jelas pensiunan jenderal AS ini.

Menurutnya, Ukraina berhasil menghambat komunikasi satu arah militer Rusia.

"Mereka menggunakan ponsel. Pihak Ukraina memblokir awalan untuk Rusia sehingga tidak berfungsi."

"Kemudian mereka menghapus 3G. Mereka benar-benar mencuri ponsel dari warga sipil Ukraina untuk berkomunikasi satu sama lain."

"Jadi, apa yang terjadi? Barisan itu dihentikan. Seorang jenderal yang tidak sabar duduk di belakang sana dengan kendaraan lapis bajanya atau apa pun," ujar Petraeus.

Lebih lanjut, ia mendemonstrasikan bahwa jenderal itu mungkin akhirnya berusaha mencari tahu kendala yang terjadi.

Tentara Ukraina mencari mayat di puing-puing di sekolah militer yang terkena roket Rusia sehari sebelumnya, di Mykolaiv, Ukraina selatan, pada 19 Maret 2022.
Tentara Ukraina mencari mayat di puing-puing di sekolah militer yang terkena roket Rusia sehari sebelumnya, di Mykolaiv, Ukraina selatan, pada 19 Maret 2022. (AFP)

Ia menilai, tidak ada inisiatif pemecahan masalah dari para tentara junior.

Di saat jenderal keluar, pasukan Ukraina dengan penembak jitunya berhasil menghabisi sasaran.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved