Konflik Rusia Vs Ukraina
Presiden Ukraina Tak Terima saat Tahu Ada Gadis 6 Tahun Meninggal Sendirian karena Dehidrasi
Presiden Ukraina tak terima mengetahui ada gadis 6 tahun meninggal sendirian karena dehidrasi, usai pasukan Rusia meruntuhkan rumahnya.
Pada Selasa pagi, kantor hak asasi manusia PBB telah mencatat setidaknya 406 warga sipil tewas di Ukraina sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari, tetapi dikatakan angka sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi.
Baca juga: 8 Nama Elite Rusia yang Dikenai Sanksi, Ada Juru Bicara hingga Sekutu Dekat Putin
Baca juga: Kena Sanksi Ekonomi, Pengusaha Rusia Kini Pakai Yuan dan Bank China untuk Berbisnis
Rusia Merilis Daftar Negara yang Dianggapnya sebagai Musuh

Pemerintah Rusia telah menyetujui daftar "negara-negara tak bersahabat" yang mencakup semua negara Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Australia, kantor berita Interfax melaporkan.
Daftar-daftar ini dirilis menyusul banyaknya negara yang menjatuhkan sanksi pada Rusia buntut invasi Moskow ke Ukraina.
Selain negara, daftar tersebut juga mencakup wilayah asing, yang menurut pejabat Moskow, telah melakukan tindakan permusuhan pada Rusia, perusahaan, dan warganya.
Menurut Interfax yang dilansir Yahoo News, daftar itu ditandatangani oleh Perdana Menteri Mikhail Mishustin dan merupakan bagian dari Keputusan Presiden Federasi Rusia.
Keputusan tersebut dikeluarkan pada 5 Maret 2022 mengenai prosedur sementara untuk memenuhi kewajiban dengan kreditur asing tertentu.
Mengutip Marca, daftar itu mencakup Amerika Serikat (AS), Kanada, semua negara bagian Uni Eropa, Inggris, Ukraina, Montenegro, Swiss, Albania, Andorra, Islandia, Liechtenstein, Monako, Norwegia, San Marino, dan Makedonia Utara.
Jepang, Korea Selatan, Australia, Mikronesia, Selandia Baru, dan Singapura juga masuk dalam daftar itu bersama Taiwan, yang dianggap China sebagai wilayah mereka, tapi telah diperintah secara independen sejak 1949.
Secara praktis, masuk dalam daftar berarti warga negara Rusia, perusahaan, atau pemerintah itu sendiri hanya dapat membayar utang kepada individu atau perusahaan manapun menggunakan mata uang rubel.
Menurut keputusan pemerintah, negara dan perusahaan Rusia akan diizinkan membayar kreditur asing dalam rubel, dengan aturan ini berlaku untuk pembayaran lebih dari 10 juta rubel per bulan.
Rubel Rusia telah mencatat kerugian besar selama berhari-hari dan pada Senin kemarin, turun secara signifikan terhadap dolar AS dan euro.
Baca juga: Xi Jinping kepada Pemimpin Eropa: China Bersedia Menengahi Konflik Rusia Vs Ukraina
Baca juga: Rusia Larang Warganya Gunakan Aplikasi Walkie Talkie Zello karena Sebarkan Informasi Palsu
Pengungsi Ukraina Capai 2 Juta jiwa

Jumlah pengungsi dari Ukraina bertambah hingga mencapai dua juta orang, menurut laporan PBB.
Badan pengungsi PBB mengonfirmasi angka itu pada Selasa (8/3/2022) pagi, seperti diberitakan oleh NBC News.