Konflik Rusia Vs Ukraina
China akan Beri Bantuan Kemanusiaan Rp11,3 Miliar ke Ukraina
China mengatakan akan memberikan bantuan kemanusiaan senilai 5 juta yuan atau sekitar Rp 11,3 miliar ke Ukraina
China tidak secara langsung mengutuk serangan Rusia atau menjatuhkan sanksi terhadap Moskow, tetapi juga tidak terburu-buru untuk membantu Rusia setelah ekonominya terkena sanksi dari seluruh dunia, dengan para ahli mengatakan pilihan Beijing terbatas.
Analis mengatakan bank dan perusahaan China juga takut akan sanksi sekunder jika mereka berurusan dengan rekan-rekan Rusia.
Baca juga: Khawatirkan Situasi di Ukraina, China Akan Kirim Bantuan dan Desak Kedua Pihak Menahan Diri
Baca juga: Pasokan Gas Minim, China Genjot Produksi Batubara Untuk Penuhi Kebutuhan Energi Dalam Negeri
Beijing secara konsisten menolak untuk menyebut perang di Ukraina sebagai invasi Rusia, dan para pejabat China secara teratur menunjuk ekspansi NATO ke arah timur sebagai akar penyebab konflik, meniru poin pembicaraan penting Rusia.
Xi menekankan perlunya mendukung pembicaraan damai dan mendorong kedua belah pihak untuk melanjutkan pembicaraan dan membawa hasil damai, menurut pernyataan Selasa.
Sekali lagi, China meminta pihak-pihak untuk melakukan "pengekangan maksimum" untuk mencegah krisis kemanusiaan besar-besaran.
China juga mengatakan siap untuk menyediakan pasokan bantuan kemanusiaan lebih lanjut bagi Ukraina.
Menteri Luar Negeri, Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pekan lalu bahwa China "siap mencari solusi damai" dalam pembicaraan diplomatik untuk mengakhiri perang.
Xi sekali lagi mengutuk sanksi Barat selama panggilan telepon hari Selasa, memperingatkan mereka akan "meredam ekonomi global yang sudah dirusak oleh pandemi."
"Ini bukan untuk kepentingan siapa pun. Kita perlu secara aktif mengadvokasi visi keamanan bersama, komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan," kata Xi, menurut pernyataan itu.
(Tribunnews.com/Yurika)