Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Khawatirkan Situasi di Ukraina, China Akan Kirim Bantuan dan Desak Kedua Pihak Menahan Diri

Presiden China Xi Jinping ingin Rusia dan Ukraina mempertahankan momentum negosiasi, mengatasi kesulitan, dan lanjutkan pembicaraan untuk capai hasil.

Editor: Willem Jonata
Instagram: @realxijinping
Presiden China, Xi Jinping. 

TRIBUNNEWS.COM - China tegas menolak menyebut tindakan Rusia di Ukraina sebagai invasi.

Kendati demikian, Presiden China Xi Jinping mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri secara maksimum.

Sebab, ia melihat situasi di Ukraina sudah sangat mengkhawatirkan.

"Kami ingin menyerukan pengekangan (sikap menahan diri) maksimum untuk mencegah krisis kemanusiaan skala besar," ucap Presiden China, dikutip dari AFP.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Picu Ketidakstabilan Perdagangan hingga Kegiatan Ekspor China

Baca juga: Kapal Tanker Minyak SCF Milik Rusia Dilarang Berlabuh di Kanada

Xi berbicara demikian dalam pertemuan yang diadakan secara virtual bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Komentar Xi diketahui datang lebih dari seminggu setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, dengan PBB mengatakan jumlah orang yang melarikan diri dari perang telah melampaui 2 juta.

Fenomena ini dilihat sebagai krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat sejak Perang Dunia II.

Beijing telah menolak untuk mengecam invasi Rusia oleh mitra dekatnya Rusia.

Menurut laporan televisi nasional China, CCTV, Xi ingin kedua belah pihak, yakni Rusia dan Ukraina bisa mempertahankan momentum negosiasi, mengatasi kesulitan, dan melanjutkan pembicaraan untuk mencapai hasil.

China akan kirim bantuan kemanusiaan ke Ukraina

Xi menambahkan bahwa situasi saat ini di Ukraina sangat mengkhawatirkan dan China berduka karena ada perang baru di benua Eropa.

China juga mengatakan akan mengirim bantuan kemanusiaan ke Ukraina.

Dikutip dari Reuters, dalam pertemuan virtual, Presiden China menyampaikan Perancis dan Jerman harus melakukan upaya untuk mengurangi dampak negatif dari krisis.

Xi juga menyatakan keprihatinan tentang dampak sanksi terhadap stabilitas keuangan global, pasokan energi, transportasi dan rantai pasokan.

China, yang telah menolak untuk mengecam tindakan Rusia di Ukraina atau menyebutnya sebagai invasi, telah berulang kali menyatakan penentangannya terhadap apa yang digambarkannya sebagai sanksi ilegal terhadap Rusia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved