Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pengungsi Capai 2 Juta Jiwa, Ukraina Evakuasi Warga Sumy saat Rusia Umumkan Gencatan Senjata

Pengungsi Ukraina capai 2 juta jiwa, Rusia dan Ukraina evakuasi warga Sumy saat gencatan senjata. Pengungsi menuju negara Polandia dan Hongaria.

Editor: Daryono
Daniel LEAL / AFP
Seorang wanita menggendong anaknya ketika dia tiba dari Odessa di stasiun kereta api di Lviv, Ukraina barat, pada 3 Maret 2022. Pasukan Rusia telah mengambil alih kota Kherson di Ukraina, pejabat setempat mengkonfirmasi 2 Maret 2022 sebagai pusat kota besar pertama yang jatuh sejak Moskow menginvasi seminggu yang lalu. - Pengungsi Ukraina capai 2 juta jiwa, Rusia dan Ukraina evakuasi warga Sumy saat gencatan senjata. Pengungsi menuju negara Polandia dan Hongaria. 

Dia menambahkan, sekitar seribu mahasiswa asing termasuk di antara mereka yang juga telah meninggalkan kota.

Dikutip dari Al Jazeera, para pengungsi menuju ke negara tetangga Polandia, sementara Hongaria dan Slovakia telah menyambut masing-masing lebih dari 190 ribu dan 140 ribu pengungsi.

Mereka yang ingin pergi dari sisi Eropa negara itu melintasi perbatasan darat ke Finlandia atau negara-negara Baltik (Latvia, Estonia dan Lithuania).

Pengungsi yang tidak memiliki visa Eropa pergi ke Georgia, Armenia dan Turki.

“Banyak orang Rusia telah tiba di Georgia dalam beberapa hari terakhir,” tulis jurnalis Boris Grozovski di halaman Facebook-nya.

Baca juga: Rusia Kembali Tegaskan Siap Hentikan Serangan Apabila Ukraina Penuhi 4 Syarat Ini

Baca juga: Rusia Ancam akan Tutup Pipa Gas Utama ke Jerman: Larangan Minyak Rusia Bisa Sebabkan Bencana Besar

Pengungsi Dievakuasi Menggunakan Bus

Pada Selasa (8/3/2022), konvoi bus yang penuh dengan orang bergerak di sepanjang jalan bersalju dari kota timur laut Sumy, menurut video dari badan komunikasi Ukraina, dikutip dari AP News.

Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, mengatakan mereka menuju barat daya ke kota Poltava Ukraina, dan termasuk siswa dari India dan China.

Sementara itu, bus-bus yang dihiasi dengan simbol palang merah yang membawa air, bahan makanan pokok, dan obat-obatan bergerak menuju pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung, tempat keputusasaan perang yang paling parah.

Vereshchuk mengatakan kendaraan itu kemudian akan mengangkut warga sipil keluar kota.

Namun, setelah para pejabat mengumumkan bus pengungsi sedang dalam perjalanan, kantor kepresidenan Ukraina mengatakan tentang penembakan di rute pengungsian.

Belum jelas apakah konvoi pasokan dari palang merah berhasil sampai ke Mariupol atau apakah warga sipil akan bebas naik bus jika penembakan berlanjut.

Walikota juga meragukan evakuasi, karena pasukan Rusia terus membombardir daerah di mana orang-orang berusaha berkumpul.

Dia mengatakan beberapa jalan diblokir.

"Pagi ini situasinya tidak berubah," kata Orlov.

"Jadi kita masih memiliki sebuah kota yang di blokade," tambahnya.

Oleksiy Kuleba, gubernur wilayah Kyiv, mengatakan Ukraina juga membuat pengaturan untuk mengeluarkan orang dari pinggiran Irpin.

Meski belum jelas apakah itu akan menjadi bagian dari lima koridor resmi yang dijanjikan Rusia.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved