Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Serbu Ukraina! Putin Ancam Negara-negara Lain Tidak Ikut Campur: Konsekuensinya Sangat Mahal
Rentetan ledakan terdengar di ibu kota Ukraina Kiev, Kamis (24/2/2022) waktu setempat.
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Rentetan ledakan terdengar di ibu kota Ukraina Kiev, Kamis (24/2/2022) waktu setempat.
Kejadian ini terjadi hanya berselang beberapa menit setelah pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengumumkan operasi militer di Ukraina demi membela separatis di timur negeri itu.
Putin sendiri mengakui kedua wilayah itu merdeka dari Ukraina Senin.
"Saya telah membuat keputusan operasi militer," kata Putin dalam pernyataan mengejutkan di televisi sesaat sebelum pukul 6.00 pagi waktu setempat.
Putin mengeklaim Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina.
Putin mengatakan, Rusia tidak berniat menduduki Ukraina dan menyalahkan pemerintah negara tetangganya itu atas potensi pertumpahan darah.
Dia mengancam negara-negara yang mencoba mengganggu tindakannya bakal menghadapi konsekuensi yang belum dilihat.
Dalam pidatonya Putin berbicara kepada pasukan Ukraina, mendesak mereka untuk meletakkan senjata.
Baca juga: Rusia Lancarkan Operasi Militer di Ukraina, PBB Gelar Pertemuan Darurat
Presiden Amerika Serikat Joe Biden kemudian merilis pernyataan tak lama setelah aksi militer dimulai, dengan menyebut agresi itu sebagai serangan tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan oleh Rusia.
"Putin telah memilih perang yang direncanakan yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia," katanya pada Rabu (23/2/2022) malam.
“Rusia sendiri yang bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang ditimbulkan oleh serangan ini, dan Amerika Serikat serta para sekutu dan mitranya akan merespons dengan cara yang bersatu dan tegas. Dunia akan menuntut pertanggungjawaban Rusia.”
Biden berujar, dia akan memantau situasi dari Gedung Putih pada Rabu malam dan berencana bertemu para mitra dari G7 pada Kamis (24/2/2022) pagi, untuk mengumumkan sanksi lebih lanjut dari AS dan sekutunya atas serangan Rusia ke Ukraina.
Sekjen PBB: Hentikan Serangan Anda
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan permohonan pribadi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tidak menyerang Ukraina.
Hadir dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan terkait krisis Rusia-Ukraina, Guterres juga mengingatkan, sudah ada terlalu banyak orang yang tewas dalam konflik.