Konflik Rusia Vs Ukraina
Dapat Sanksi Ekonomi dari AS, Rusia Bisa Alihkan Perdagangan ke China
AS siap menjatuhkan sanksi terhadap Rusia jika meningkatkan konflik di Ukraina. Sanksi dari AS mendorong Rusia memperdalam perdagangan dengan China.

Sebuah tinjauan data perdagangan Rusia di database World International Trade Solution Bank Dunia menunjukkan bahwa ketergantungan Rusia pada perdagangan telah menurun selama 20 tahun terakhir.
Tujuan ekspor Rusia juga berubah.
Baca juga: Selangkah Lagi Rusia Menyerbu Ukraina, Apa yang Bisa Dilakukan Amerika dan Sekutunya?
Baca juga: Begini Reaksi China Soal Pengakuan Rusia Terkait Kedaulatan Republik Donbass
Belanda adalah tujuan ekspor utama satu dekade lalu, karena perdagangan minyak, tetapi peran itu telah digantikan oleh China.
Pembelian Jerman dan Inggris dari Rusia sebagian besar tetap stabil, sementara impor Belarusia meningkat.
China tetap menjadi pemasok impor utama Rusia, dengan ponsel, komputer, peralatan telekomunikasi, mainan, tekstil, pakaian, dan suku cadang elektronik di antara kategori teratas.
Pangsa impor Rusia telah meningkat sejak 2014, sementara impor dari Jerman telah menurun tajam.
Ekspor Ukraina ke China turun tajam selama dekade terakhir, sementara pengiriman Belarusia tidak banyak berubah.
Ekspor utama Ukraina ke Rusia pada tahun 2020 adalah aluminium oksida, peralatan kereta api, batu bara, baja, dan uranium, menurut data Bank Dunia.
(Tribunnews.com/Yurika)