Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Akui Dua Wilayah Separatis Ukraina Merdeka, Rusia Bakal Bebas Kirim Tentara?

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa ia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina timur sebagai wilayah merdeka.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP/ARIS MESSINIS
Pasukan Ukraina ikut serta dalam latihan militer di luar kota Rivne pada 16 Februari 2022. (Photo by Aris Messinis / AFP) 

Sejak adanya eskalasi kehadiran militer Rusia di perbatasan Ukraina, pemerintah Barat terus memperingatkan Moskow atas sejumlah sanksi.

Menurut laporan SCMP, Presiden AS Joe Biden mengeluarkan perintah eksekutif yang menyatakan pengakuan Putin tersebut "bertentangan dengan komitmen Rusia di bawah perjanjian Minsk dan selanjutnya mengancam perdamaian, stabilitas, kedaulatan, dan integritas teritorial Ukraina".

Rusia Pernah Mengakui Wilayah Separatis Lainnya

Tidak hanya Donetsk dan Luhansk, Rusia ternyata juga pernah mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis Georgia yakni Abkhazia dan Ossetia Selatan.

Kedua wilayah ini memisahkan diri setelah perang singkat dengan Georgia pada 2008.

Rusia memperluas kewarganegaraannya di wilayah tersebut bahkan menempatkan ribuan tentara di sana.

Pro dan Kontra untuk Moskow

Peralatan militer oleh Angkatan Darat AS yang diangkut dari Jerman ke Rumania digambarkan di dalam pangkalan militer, pada 10 Februari 2022, di Ramnicu Valcea, Rumania. - Presiden AS Joe Biden mengumumkan pekan lalu bahwa ia mengirim 1.000 tentara ke Rumania dan 2.000 ke Polandia, karena Rusia menolak untuk menarik kembali pasukan yang ditempatkan di perbatasan Ukraina. (Photo by Andrei PUNGOVSCHI / AFP)
Peralatan militer oleh Angkatan Darat AS yang diangkut dari Jerman ke Rumania digambarkan di dalam pangkalan militer, pada 10 Februari 2022, di Ramnicu Valcea, Rumania. - Presiden AS Joe Biden mengumumkan pekan lalu bahwa ia mengirim 1.000 tentara ke Rumania dan 2.000 ke Polandia, karena Rusia menolak untuk menarik kembali pasukan yang ditempatkan di perbatasan Ukraina. (Photo by Andrei PUNGOVSCHI / AFP) (AFP/ANDREI PUNGOVSCHI)

Dalam kasus Georgia, Rusia menggunakan pengakuan wilayah separatis untuk membenarkan kehadiran militernya di negara bekas Uni Soviet itu.

Rusia saat itu berupaya menggagalkan aspirasi NATO Georgia dengan menyangkal kendali penuh atas wilayahnya sendiri.

Pertimbangan yang sama akan berlaku untuk Ukraina.

Sisi negatifnya, Moskow menghadapi sanksi dan kecaman internasional karena mengabaikan proses Minsk setelah lama mempertahankan komitmennya.

Rusia juga akan dibebani tanpa batas dengan tanggung jawab atas dua wilayah yang dirusak oleh perang delapan tahun dan membutuhkan dukungan ekonomi besar-besaran.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved