Konflik Rusia Vs Ukraina
AS: Rusia Klaim Tarik Pasukan dari Perbatasan Ukraina, Justru Tambahkan 7.000 Tentara
Washington membantah klaim Moskow bahwa pihaknya telah menarik kembali pasukannya, Rabu malam (16/2/2022).
Rusia memiliki "kekuatan invasi besar-besaran yang siap menyerang dengan kemampuan canggih dari Krimea hingga Belarusia," kata Stoltenberg, seraya mencatat bahwa itu adalah peningkatan kekuatan terbesar di Eropa sejak Perang Dingin.
NATO mengirim "proposal konkret" tentang transparansi, pengurangan risiko dan pengendalian senjata dan belum menerima tanggapan dari Rusia, katanya.
Baca juga: NATO Sebut Belum Ada Tanda-tanda Rusia Kembali Menarik Pasukannya di Dekat Ukraina
Baca juga: Rusia: Ukraina Harus Nyatakan Dirinya Non-Blok Jika NATO Secara Terbuka Menolaknya Sebagai Anggota

CNBC melaporkan, Stoltenberg menggambarkan upaya Rusia untuk menggunakan militernya untuk "mengintimidasi" negara lain sebagai "(hal) normal baru di Eropa".
Sementara itu, Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa, menyebutnya "penumpukan pasukan terbesar di tanah Eropa sejak hari-hari tergelap Perang Dingin."
Seperti pejabat AS, dia mengatakan Rusia telah "mengirim sinyal yang bertentangan" tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Baca juga: NATO Desak Rusia Tarik Pasukannya dari Perbatasan Ukraina
Serangan Rusia sangat mungkin terjadi
Biden mengatakan bahwa serangan Rusia di Ukraina masih sangat mungkin terjadi.
Dalam sambutan yang disiarkan televisi secara nasional, Biden mengatakan, AS siap untuk menanggapi dengan tegas invasi Rusia.
"(Pasukan Rusia pergi) akan bagus, tetapi kami belum memverifikasi itu. Kami belum memverifikasi unit militer Rusia kembali ke pangkalan mereka," kata presiden AS, sebagaimana dikutip dari BBC.
Baca juga: Rusia Sebut akan Tarik Mundur Pasukan di Perbatasan Ukraina, UK: Kami Belum Melihat Bukti Apapun
"Analis kami menunjukkan bahwa mereka (Rusia) tetap berada dalam posisi yang mengancam," lanjutnya.
Pidato Biden datang beberapa jam setelah Presiden Rusia, Vladimir Puti, mengatakan masalah keamanan Moskow harus ditangani dan ditanggapi dengan serius.
Putin selalu membantah dia merencanakan serangan, dan mengatakan Rusia tidak menginginkan perang lagi di Eropa.
Namun, ketegangan telah meningkat sejak November 2021.
Baca juga: Negara Mana Saja yang Memasok Senjata ke Ukraina?
Putin Sebut Tak Ingin Perang
Setelah menarik mundur tentara dari perbatasan, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan Moskow tidak menginginkan perang dengan Ukraina.