Jumat, 3 Oktober 2025

Makin Panas, Militer Rusia 'Kepung' Ukraina dari Darat dan Laut, AS Enggan Terlibat Konflik Terbuka

Konflik antara Rusia dan Ukraina kian memanas setelah ribuan tentara Rusia pada Kamis kemarin memulai latihan 10 hari di Belarus.

AFP/HANDOUT
Foto selebaran ini dirilis pada 18 Januari 2022 oleh Kementerian Pertahanan Belarus, menunjukkan kereta pasukan Rusia yang mengangkut kendaraan militer tiba untuk latihan di Belarus. - Belarus mengatakan pada 18 Januari 2022, bahwa pasukan Rusia mulai tiba di negara itu untuk latihan militer yang diumumkan dengan latar belakang ketegangan antara Barat dan Rusia atas tetangga Ukraina. (Photo by Handout / MINISTRY OF DEFENCE REPUBLIC OF BELARUS / AFP) 

Di Belarus yang merupakan tetangga utara Ukraina dan sekutu internasional terdekat Rusia, jet tempur Rusia meluncurkan patroli udara, dan sistem pertahanan udara S-400 Rusia yang kuat turut dikerahkan di dekat perbatasan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa marinir negaranya yang biasanya berbasis di Siberia timur yang berjarak lebih dari 2.500 mil jauhnya, kini tengah berlatih perang.

Lalu di lepas pantai tenggara Ukraina, di Laut Hitam dan Laut Azov, Rusia sedang bersiap untuk mengadakan latihan Angkatan Laut skala besar yang memicu protes dari Ukraina, karena aksi itu akan memblokir rute perdagangan penting.

Ukraina mengatakan bahwa latihan yang direncanakan itu merupakan 'penyalahgunaan hukum internasional' oleh Rusia 'demi mencapai tujuan geopolitiknya sendiri'.

Oleh karena itu, Ukraina pun meminta negara lain untuk menanggapi dengan melarang kapal Rusia memasuki pelabuhan mereka.

Perlu diketahui, latihan militer Rusia ini dapat mengganggu operasional di Pelabuhan Ukraina Odessa, Mykolaiv, Kherson, Mariupol dan Berdyansk.

Karena sederet pelabuhan itu adalah pintu gerbang untuk ekspor biji-bijian besar dari zona pertanian tanah hitam Ukraina, begitu pula dengan batu bara, baja, dan komoditas lainnya yang penting bagi perekonomian negara itu.

Sementara itu, Rusia menggambarkan semua latihan itu 'legal di bawah hukum internasional' dan berjanji bahwa pasukan Rusia akan meninggalkan Belarusia setelah latihan di sana berakhir pada 20 Februari mendatang.

Namun demikian, para pejabat negara Barat khawatir bahwa latihan itu adalah kedok untuk menempatkan lebih banyak pasukan Rusia di sekitar Ukraina.

Seorang tentara Estonia ikut serta dalam latihan besar sebagai bagian dari operasi EFP (Tingkatkan kehadiran ke depan) NATO di kamp tentara Tapa Estonia dekat Rakvere, pada 6 Februari 2022. (Photo by ALAIN JOCARD / AFP)
Seorang tentara Estonia ikut serta dalam latihan besar sebagai bagian dari operasi EFP (Tingkatkan kehadiran ke depan) NATO di kamp tentara Tapa Estonia dekat Rakvere, pada 6 Februari 2022. (Photo by ALAIN JOCARD / AFP) (AFP/ALAIN JOCARD)

Ini diklaim dapat memberikan kemampuan bagi Putin untuk meluncurkan invasi dalam waktu singkat.

Para pejabat negara Barat mengaku bahwa mereka tidak percaya Putin telah membuat keputusan untuk menyerang.

Namun dikombinasikan dengan penumpukan pasukan Rusia baru-baru ini di perbatasan timur Ukraina dan di Krimea, begitu pula di Belarus dan kapal pendarat amfibi serta kapal perang lainnya berkumpul di lepas pantai Ukraina, tentu akan menciptakan ketegangan di sekitar wilayah Ukraina.

"Ini adalah momen berbahaya bagi keamanan Eropa, waktu peringatan untuk kemungkinan serangan akan turun," kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.

Ia menggambarkan pengerahan militer Rusia ke Belarus sebagai yang terbesar sejak akhir Perang Dingin.

Di sisi lain, konferensi pers bersama di Moskwa yang dilakukan oleh para diplomat tinggi Inggris dan Rusia menawarkan tampilan nyata dari pandangan dunia yang 'bentrok' dan telah membuat krisis di Ukraina tampak hampir mustahil untuk diselesaikan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved