Konflik Rusia Vs Ukraina
Konflik Rusia-Ukraina: Apa Itu Perjanjian Minsk?
Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjuk Perjanjian Minsk 2015 antara Kiev dan Moskow sebagai cetak biru jalan keluar konflik Rusia-Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjuk Perjanjian Minsk 2015 antara Kiev dan Moskow sebagai rencana jalan keluar konflik Rusia-Ukraina.
Mengutip Al Jazeera, setelah mengadakan pertemuan dengan Rusia dan Ukraina, pada Selasa (8/2/2022), Macron mengatakan perjanjian Minsk II adalah "satu-satunya jalan membangun perdamaian".
Perjanjian tersebut dinamai berdasarkan Ibu Kota Belarusia, tempat kesepakatan itu diselesaikan.
Namun, perjanjian tersebut tidak pernah sepenuhnya dilaksanakan.
Baca juga: Krisis Ukraina: 6 Kapal Perang Rusia Menuju Laut Hitam untuk Latihan
Baca juga: Inggris Peringatkan Rusia Jangan Invasi Ukraina: Kami Sudah Siapkan Sanksi

Perjanjian Minsk II datang setelah Minsk 1, upaya kesepakatan gencatan senjata yang gagal sebelumnya.
Dimediasi oleh Prancis dan Jerman, Al Jazeera melaporkan, Minsk II kembali berusaha untuk menghentikan konflik yang dimulai ketika separatis yang didukung Rusia merebut petak-petak wilayah setelah pencaplokan Semenanjung Krimea oleh Rusia pada 2014.
Hingga bertahun-tahun, belum ada penyelesaian politik penuh dan pertempuran mematikan antara Ukraina dan pemberontak terus berlanjut.
Melansir Al Jazeera, inilah yang perlu diketahui tentang perjanjian Minsk.
Baca juga: Joe Biden Pastikan Proyek Nord Stream 2 Gagal Jika Rusia Invasi Ukraina
Minsk I
Melansir Al Jazeera, Ukraina dan separatis yang didukung Rusia menyepakati 12 poin perjanjian gencatan senjata pada September 2014.
Ketentuannya termasuk pertukaran tahanan, pengiriman bantuan kemanusiaan dan penarikan senjata berat.
Namun, kesepakatan itu dengan cepat rusak, dengan pelanggaran oleh kedua belah pihak.
Baca juga: Berita Foto : Latihan Militer NATO di Tengah Ketegangan Rusia-Ukraina

Minsk II
Perwakilan Rusia, Ukraina, Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) dan para pemimpin wilayah yang dikuasai separatis Donetsk dan Luhansk menandatangani 13 poin kesepakatan pada Februari 2015.
Para pemimpin Prancis, Jerman, Rusia, dan Ukraina berkumpul di Minsk untuk menandai kesempatan itu dan mengeluarkan pernyataan dukungan.
Baca juga: 6 Fakta Ukraina Vs Rusia Diambang Perang, Pengerahan Pasukan & Pesawat Pembom hingga Sikap Indonesia