Jumat, 3 Oktober 2025

Militan ISIS Serang Penjara di Suriah, Pasukan Kurdi Buru Narapidana yang Kabur

Pasukan Kurdi di Suriah timur laut memburu pejuang ISIS setelah serangan di penjara yang dikelola Kurdi.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
FADEL SENNA / AFP
File foto ini diambil pada 26 Oktober 2019, menunjukkan pria yang diduga berafiliasi dengan kelompok Negara Islam (IS), berkumpul di sel penjara di kota Hasakeh, Suriah timur laut. Kelompok Negara Islam (IS) menyerang sebuah penjara yang dikelola Kurdi di timur laut Suriah Kamis (20/1/2022), membebaskan sesama jihadis, belum diketahui berapa banyak yang melarikan diri. 

"Langkah-langkah keamanan yang luar biasa di sekitar penjara dan lingkungan sekitarnya sedang berlangsung," katanya dalam sebuah pernyataan pada Jumat pagi.

"Pejuang IS menggunakan warga sipil di lingkungan Al-Zuhoor dan daerah utara penjara sebagai perisai manusia," katanya, menambahkan bahwa IS telah membunuh beberapa warga sipil di daerah tersebut.

"Pasukan kami dan dinas keamanan terkait bergerak dengan sangat presisi dan sensitif untuk menahan insiden ini."

Penjara yang dikelola Kurdi dan tahanan ISIS

File foto ini diambil pada 26 Oktober 2019, menunjukkan pria yang diduga berafiliasi dengan kelompok Negara Islam (IS), berkumpul di sel penjara di kota Hasakeh, Suriah timur laut. Kelompok Negara Islam (IS) menyerang sebuah penjara yang dikelola Kurdi di timur laut Suriah Kamis (20/1/2022), membebaskan sesama jihadis, belum diketahui berapa banyak yang melarikan diri.
File foto ini diambil pada 26 Oktober 2019, menunjukkan pria yang diduga berafiliasi dengan kelompok Negara Islam (IS), berkumpul di sel penjara di kota Hasakeh, Suriah timur laut. Kelompok Negara Islam (IS) menyerang sebuah penjara yang dikelola Kurdi di timur laut Suriah Kamis (20/1/2022), membebaskan sesama jihadis, belum diketahui berapa banyak yang melarikan diri. (FADEL SENNA / AFP)

Mengutip DW, menurut otoritas Kurdi yang mengelola penjara, ada lebih dari 12.000 narapidana ISIS yang ditahan di beberapa penjaranya.

Ribuan narapidana itu berasal dari sekitar 50 negara.

Negara asal mereka berkisar dari Prancis hingga Tunisia, di mana pihak berwenang enggan membawa mereka kembali karena khawatir akan reaksi publik.

Namun, kerabat dari beberapa tahanan mengatakan sejumlah narapidana, termasuk anak-anak kecil, ditangkap dengan tuduhan lemah atau hanya karena tidak mematuhi kebijakan wajib militer SDF.

Kelompok ISIS pernah menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan Irak.

Tetapi mereka kehilangan sebagian besar wilayah setelah bentrok militer yang panjang dengan pasukan Kurdi, yang didukung oleh Amerika Serikat dan kekuatan lainnya.

Sisa-sisa jaringan ISIS akhirnya didorong kembali ke tempat persembunyian mereka di gurun, yang sekarang mereka gunakan untuk mengganggu pemerintah Suriah dan pasukan sekutu.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved