Dubai Ingin Berinvestasi dan Bangun Infrastruktur di Kashmir, Mengapa?
Kesepakatan Dubai dengan pemerintah India untuk membangun infrastruktur di Jammu dan Kashmir berlangsung pada saat gejolak kekerasan…
UEA memang telah menjadi mitra strategis India dan kedua negara memiliki hubungan bilateral yang kuat berdasarkan kepentingan geopolitik dan ekonomi yang sama.
"UEA tidak menganggap krisis Kashmir sebagai ancaman bagi komunitas muslim, melainkan konflik antara dua negara yang dapat diselesaikan lewat negosiasi," kata pakar Timur Tengah Nagapushpa Devendra kepada DW.
Hal senada juga diungkapkan oleh Mohammed Muddassir Quamar, rekanan di Institut Studi & Analisis Pertahanan Manohar Parrikar. "Sejauh menyangkut masalah Kashmir, UEA telah melangkah jauh dari (hanya) melihat masalah ini lewat sudut pandang Pakistan," katanya kepada DW.
"(Negara itu) kini mengakui bahwa India dan Pakistan berselisih atas wilayah tersebut tetapi tetap berpendapat bahwa ini adalah masalah internal dan bilateral kedua negara, dan UEA tidak memiliki kepentingan dalam perselisihan tersebut," ia menambahkan.
Meskipun UEA telah berusaha untuk memfasilitasi dialog antara India dan Pakistan setiap kali situasi di Kashmir memanas, sikap negara Timur Tengah itu kini cenderung netral, kata para ahli. Ketika New Delhi mencabut status khusus atas Kashmir, UEA adalah salah satu negara pertama yang mendukung India dengan mengatakan bahwa keputusan itu adalah masalah internal India.
Delegasi bisnis dari Kashmir telah mengunjungi Abu Dhabi dan Dubai sejak saat itu dan telah berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan yang difasilitasi oleh asosiasi bisnis India.
"Karena itu, tidak mengherankan bahwa Dubai telah setuju untuk berinvestasi di kawasan ini. Sejauh menyangkut motivasi investasi, ini adalah keputusan bisnis dan, terlepas dari risikonya, investor Dubai merasa optimistis karena hal itu mendatangkan kesempatan," kata Quamar.
ae/pkp