Minggu, 5 Oktober 2025

Afghanistan: Cerita orang-orang yang gagal melarikan diri dari Taliban

Operasi militer yang dipimpin AS telah mengawal evakuasi 123.000 orang dari Kabul dalam dua minggu setelah negara itu dikuasai Taliban. Namun

"Saya di sana enam hari enam malam tapi tidak berhasil. Terlalu penuh. Saya duduk di tanah. Itu tidak aman sama sekali. Saya berusaha sangat keras untuk masuk namun tidak bisa bergerak sesenti pun."

Seiring orang-orang terus berdatangan ke bandara ia kehabisan makanan dan air.

"Saya berusaha tidak makan atau minum karena tidak ada toilet. Cuacanya panas sekali di siang hari dan saya merasa benar-benar lelah."

Pada satu hari ia meninggalkan bandara untuk menggunakan toilet di rumah kerabatnya.

"Ketika saya kembali, kerumunan bertambah besar dan saya berdiri jauh di belakang posisi saya sebelumnya. Jauh dari gerbang."

Parvana akhirnya menyerah dan pulang ke rumah, walaupun ia memprediksi akan ada lebih banyak orang di bandara, jika atau ketika, penerbangan evakuasi kembali dilangsungkan.

Diaspora Afghan di Kanada berunjuk rasa
Getty Images
Kelompok diaspora Afghan di berbagai negara meminta para pemimpin dunia untuk tidak mempercayai Taliban.

Sementara ini, kehadiran militan Taliban yang mengancam di jalanan telah membatasi pergerakan Parvana.

"Jalanan hampir kosong," ujarnya.

"Semua orang diam di rumah. Pasukan Taliban dengan senapan mesin dan pelontar granat (RPG) berpatroli di jalanan dan menanyai orang-orang yang ingin meninggalkan Afghanistan."

Parvana berasal dari keluarga yang sangat konservatif dan terbiasa mengenakan burka dengan penutup wajah. Ia tidak bekerja dan memantau media sosial untuk informasi.

"Taliban mengatakan tidak akan ada balas dendam. Namun saya melihat video mereka membunuh beberapa pejabat militer di Kabul. Saya tidak bisa percaya pada mereka. Setelah Amerika pergi, mereka akan menemukan dan membunuh lebih banyak orang."

Perempuan itu berkata harapannya telah pudar dengan keberangkatan penerbangan evakuasi terakhir, dan ia ingin negara-negara Barat memberikan tekanan pada Taliban untuk menjamin keamanan bagi orang-orang yang ingin keluar Afghanistan.

"Komunitas internasional tidak boleh melupakan kami dan melakukan segala hal untuk segera menolong kami. Jika mereka terus membuang-buang waktu, orang-orang seperti saya tidak akan bertahan hidup."

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved