Konflik di Afghanistan
AS Lancarkan Serangan Drone ke ISIS-K di Afghanistan, Seorang Perencana Diyakini Tewas
Militer Amerika Serikat percaya pihaknya telah berhasil menewaskan seorang perencana kelompok ekstremis IS melalui serangan drone
Namun siapa sebenarnya mereka dan mengapa kedua kelompok militan itu bersilangan?
Berikut penjelasannya seperti yang dikutip dari ITV.
Baca juga: Ledakan Bom di Bandara Kabul Diyakini Dilakukan oleh ISIS-K, Biden: Kami akan Buat Kalian Membayar
Baca juga: AS Sebut Afiliasi ISIS Akan Serang Bandara Kabul Saat Penarikan NATO

Siapa ISIS-K?
ISIS-K adalah afiliasi dari kelompok teroris Negara Islam (IS) yang pernah menguasai wilayah besar di Suriah utara dan Irak.
ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) juga dikenal dengan nama ISIL (Islamic State of Iraq and the Levant) atau NIIS (Negara Islam Irak dan Syam) dalam Bahasa Indonesia.
ISIS-K didirikan pada 2015, sebagian besar berbasis di Afghanistan timur, bagian dari daerah yang dikenal sebagai provinsi Khorasan.
Huruf "K" dalam nama mereka diambil dari provinsi tempat mereka berasal.
Kembali pada 2017, Amerika Serikat menjatuhkan "ibu dari semua bom" di daerah itu sebagai peringatan dan menekan terjadinya ancaman.
Namun, pejuangnya diperkirakan tumbuh hingga 2.200 - meskipun angka ini bisa meningkat mengingat kekosongan keamanan yang ditinggalkan oleh pasukan AS dan NATO yang meninggalkan Afghanistan.
Apa yang Diketahui tentang ISIS-K?
ISIS-K meluncurkan 100 serangan terhadap warga sipil di Afghanistan dan Pakistan antara tahun 2015 dan 2017, menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) AS.
ISIS-K juga merupakan dalang atas sekitar 250 serangan terhadap pasukan AS, Pakistan dan Afghanistan selama periode waktu yang sama.
Editor Keamanan Global ITV News Rohit Kachroo menjelaskan: "ISIS-K telah beroperasi selama enam tahun sebagian besar di Afghanistan timur di daerah yang disebut provinsi Khorasan... dan telah meluncurkan ratusan serangan terhadap warga sipil."
Apa Ancaman dari ISIS-K?
ISIS-K telah melakukan sejumlah serangan ke pejabat tinggi dalam beberapa tahun terakhir, meskipun ada laporan bahwa jumlahnya telah turun berkat aksi militer oleh AS, pasukan Afghanistan dan Taliban.