Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik di Afghanistan

AS Lancarkan Serangan Drone ke ISIS-K di Afghanistan, Seorang Perencana Diyakini Tewas

Militer Amerika Serikat percaya pihaknya telah berhasil menewaskan seorang perencana kelompok ekstremis IS melalui serangan drone

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Wakil KOHSAR / AFP
Tentara AS berjaga di balik kawat berduri ketika warga Afghanistan duduk di pinggir jalan dekat bagian militer bandara di Kabul pada 20 Agustus 2021, berharap untuk melarikan diri dari negara itu setelah militer Taliban mengambil alih Afghanistan. 

TRIBUNNEWS.COM - Militer Amerika Serikat percaya pihaknya telah berhasil menewaskan seorang perencana kelompok ekstremis IS melalui serangan drone Sabtu (28/8/2021), BBC melaporkan.

Anggota ISIS-K tersebut ditargetkan di provinsi Nangarhar, timur Afghanistan.

Serangan drone itu merupakan serangan balasan atas bom bunuh diri yang dilakukan kelompok ISIS-K di wilayah sekitar bandara Kabul Kamis lalu.

Setidaknya 170 orang tewas, termasuk 13 tentara AS.

Presiden Joe Biden berjanji akan memburu para pelaku di balik pemboman bunuh diri tersebut.

"Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan, kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," ungkap Biden.

Baca juga: Shahrbanoo Sadat, Sutradara Perempuan Afghanistan Berhasil Keluar dari Konflik di Negaranya

Baca juga: Perencana ISIS-K Diduga Tertembak dalam Serangan Drone AS di Afghanistan Timur

"Bagi mereka yang melakukan serangan ini, serta siapa pun yang ingin membahayakan Amerika, kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan, kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar".

"Teroris ISIS ini tidak akan menang," tambahnya.

Presiden AS Joe Biden berhenti sejenak saat mendengarkan pertanyaan dari seorang reporter tentang situasi di Afghanistan di Ruang Timur Gedung Putih pada 26 Agustus 2021 di Washington, DC. Sedikitnya 12 tentara Amerika tewas pada Kamis akibat serangan bom bunuh diri di dekat Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan.
Presiden AS Joe Biden berhenti sejenak saat mendengarkan pertanyaan dari seorang reporter tentang situasi di Afghanistan di Ruang Timur Gedung Putih pada 26 Agustus 2021 di Washington, DC. Sedikitnya 12 tentara Amerika tewas pada Kamis akibat serangan bom bunuh diri di dekat Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan. (Drew Angerer/Getty Images/AFP)

Evakuasi massal masih berlangsung di bandara sejak pejuang Taliban menyerbu ibu kota bulan ini.

Dalam dua minggu terakhir, lebih dari 100.000 orang diyakini telah dievakuasi, dengan batas waktu yang ditetapkan oleh AS bagi pasukannya untuk meninggalkan Afghanistan berakhir tepat akhir bulan ini.

Siapa ISIS-K? Militan yang Ledakkan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Apa Hubungannya dengan Taliban?

Ledakan yang terjadi di area Bandara Kabul di Afghanistan membuat proses evakuasi kian sulit.

Menteri angkatan bersenjata, James Heappey memperingatkan mereka yang mengantre di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul untuk pindah ke tempat yang aman.

Pengungsian besar-besaran warga Afghanistan disebabkan oleh ketakutan akan Taliban, kelompok ekstremis yang pernah berkuasa 20 tahun lalu.

Namun ancaman serangan datang dari "musuh bebuyutan" militan itu, yaitu ISIS-K, afiliasi dari Islamic State (IS) atau Negara Islam atau disebut juga Negara Islam Irak dan Syam.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved