Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik di Afghanistan

AS, Inggris, dan Australia Ingatkan Warga Jauhi Bandara Kabul, Khawatir Serangan Teroris

Amerika Serikat, Inggris, dan Australia ingatkan warga yang akan melarikan diri agar menjauhi Bandara Kabul karena ada khawatir serangan teroris ISIS

Editor: hasanah samhudi
AFP
Seorang petugas medis yang ditugaskan di Divisi Lintas Udara ke-82 Amerika Serikat membantu wanita Afghanistan dan anaknya dalam evakuasi non-tempur di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Rabu (25/8/2021). 

Banyak warga Afghanistan khawatir atas ingatan pemerintahan Islam Taliban, yang berakhir pada 2001.

Washington mengatakan Taliban berjanji bahwa orang Amerika, warga Afghanistan yang "berisiko" dan orang-orang dari negara lain akan diizinkan pergi bahkan setelah batas waktu penarikan pasukan AS 31 Agustus.

"Mereka memiliki tanggung jawab untuk memegang komitmen itu dan memberikan jalan yang aman bagi siapa saja yang ingin meninggalkan negara itu," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken kepada wartawan.

Pada hari Kamis, seorang diplomat negara NATO di Kabul mengatakan bahwa kader Taliban telah berjanji untuk memberikan keamanan di luar bandara.

Namun laporan intelijen tentang ancaman segera dari militan ISIS tidak dapat diabaikan.

Baca juga: Diincar Taliban, Tentara AS Selamatkan Petinggi Polisi Afghanistan Melalui Operasi Rahasia

Baca juga: Taliban Peringatkan Konsekuensi Jika Pendudukan AS di Afghanistan Diperpanjang

Diplomat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengacu pada peringatan oleh AS dan Australia kepada warganya untuk segera mengosongkan area di luar bandara karena laporan intelijen.

"Pasukan Barat, dalam keadaan apa pun, tidak ingin berada dalam posisi untuk melancarkan serangan atau serangan defensif terhadap siapa pun di Afghanistan," tambah diplomat itu.

“Mandat kami adalah memastikan evakuasi berakhir pada 31 Agustus,” katanya.

Seorang pejabat dari Taliban mengatakan pasukannya terus melindungi warga sipil di luar bandara Kabul.

Disebutkan, pasukan Barat harus memenuhi tenggat waktu untuk menyelesaikan evakuasi dari Afghanistan pada akhir bulan.

"Penjaga kami juga mempertaruhkan nyawa mereka di bandara Kabul, mereka juga menghadapi ancaman dari kelompok Negara Islam," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama. (Tribunnews.com/TST/Hasanah Samhudi)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved