Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik di Afghanistan

Berusaha Pergi dari Afghanistan, 2 Orang Mengikat Diri di Roda Pesawat, Justru Tewas karena Jatuh

Dua orang tewas setelah berusaha kabur dari Afghanistan dengan cara mengikat diri di roda pesawat.

(Tangkap layar twitter @RichardEngel dan @MuslimShirzad)
Warga Afghanistan padati Bandara Kabul, Senin (16/8/2021). (Tangkap layar twitter @RichardEngel dan @MuslimShirzad) 

Otoritas penerbangan sipil dalam pernyataan itu menyatakan harapan untuk pemulihan normal secara dini, mencatat bahwa arus penumpang yang besar-besaran ke bandara dalam situasi kacau dapat menyebabkan penjarahan dan situasi tidak tertib lainnya.

Otoritas penerbangan sipil telah berusaha untuk melanjutkan penerbangan  sesegera mungkin, kata pernyataan itu.

Orang-orang Afghanistan naik ke atas sebuah pesawat saat mereka menunggu di bandara Kabul di Kabul. Afghanistan. Senin (16/8/2021), setelah berakhirnya perang 20 tahun Afghanistan dengan cepat, ketika ribuan orang mengerumuni bandara kota itu mencoba melarikan diri dari kelompok garis keras yang ditakuti. (Wakil Kohsar / AFP)
Orang-orang Afghanistan naik ke atas sebuah pesawat saat mereka menunggu di bandara Kabul di Kabul. Afghanistan. Senin (16/8/2021), setelah berakhirnya perang 20 tahun Afghanistan dengan cepat, ketika ribuan orang mengerumuni bandara kota itu mencoba melarikan diri dari kelompok garis keras yang ditakuti. (Wakil Kohsar / AFP) (AFP/WAKIL KOHSAR)

Semua layanan komersial telah ditangguhkan, dengan hanya penerbangan militer yang meninggalkan negara itu saat Inggris, AS, dan negara-negara barat lainnya memulangkan warganya.

Itu terjadi ketika Kementerian Pertahanan Inggris mengkonfirmasi warga negara Inggris pertama telah mendarat di pangkalan RAF Brize Norton setelah dievakuasi dari Kabul.

Sementara itu di sisi lain, Taliban dalam sebuah pernyataan mengatakan kepada penduduk Kabul bahwa kehidupan dan harta benda mereka aman dan mereka dapat melanjutkan pekerjaan mereka.

Diberitakan sebelumnya Taliban berhasil menduduki ibu kota pada hari Minggu (15/8/2021), hal ini membuat Pemerintahan Afghanistan yang didukung Barat runtuh.

Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu, mengakhiri masa pemerintahannya.

Baca juga: Komisi I DPR Minta Pemerintah Segera Evakuasi WNI dari Afghanistan: Keselamatan jadi Prioritas

Baca juga: Hindari Wilayah Udara Afghanistan, Sejumlah Maskapai Ubah Rute Penerbangan

Berita soal Konflik di Afghanistan lainnya.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved