Amerika Serikat akan Bangun Infrastruktur di Norwegia untuk Dukung Operasi Sekutu di Kutub Utara
Amerika Serikat akan membangun infrastruktur di tiga pangkalan udara dan fasilitas angkatan laut di sepanjang pantai Norwegia.
"Saya berharap tidak ada yang berani melewati garis merah sehubungan dengan Rusia, dan kami akan menentukan di mana posisinya dalam setiap kasus tertentu," kata Putin.
"Mereka yang mengatur provokasi apa pun yang mengancam kepentingan keamanan kita akan menyesali perbuatannya lebih dari penyesalan apa pun untuk waktu yang lama." imbuh Putin.
Moskow telah menolak kekhawatiran Ukraina dan Barat tentang penambahan pasukan, dengan mengatakan itu tidak mengancam siapa pun dan bahwa Rusia bebas untuk mengerahkan pasukannya di wilayahnya.
Tetapi Kremlin juga telah memperingatkan Ukraina agar tidak mencoba menggunakan kekuatan untuk merebut kembali kendali atas timur yang dikuasai pemberontak.
“Kami benar-benar tidak ingin membakar jembatan,” kata Putin.
"Tetapi jika beberapa orang salah mengira niat baik kita sebagai ketidakpedulian atau kelemahan dan berniat untuk membakar atau bahkan meledakkan jembatan itu sendiri, tanggapan Rusia akan menjadi asimetris, cepat, dan tangguh."
Dalam pidatonya, Putin menunjuk pada langkah Rusia untuk memodernisasi persenjataan nuklirnya dan mengatakan militer akan terus membangun lebih banyak rudal hipersonik canggih dan senjata baru lainnya.
Putin menambahkan bahwa pengembangan drone bawah air Poseidon bersenjata nuklir dan rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik terus berlanjut dengan sukses.
Tetapi ketika ia merencanakan hal tersebut, tengah terjadi gelombang protes mulai bergulir di seluruh Rusia untuk mendukung pemimpin oposisi Alexei Navalny yang dipenjara.
Satu kelompok hak asasi manusia mengatakan hampir 1.500 orang ditangkap.
Ribuan orang berbaris di pusat kota Moskow, di mana polisi memblokir lapangan di sebelah Kremlin.
Polisi di St. Petersburg memblokir Alun-alun Istana, di luar museum Hermitage, dan pengunjuk rasa malah berkumpul di sepanjang Nevsky Prospekt.
Pemerintahan Biden pekan lalu memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia karena ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2020 dan atas keterlibatan dalam peretasan SolarWind terhadap badan-badan federal.
AS memerintahkan 10 diplomat Rusia diusir, menargetkan puluhan perusahaan dan individu, dan memberlakukan pembatasan baru pada kemampuan Rusia untuk meminjam uang.
Rusia membalas dengan memerintahkan 10 diplomat AS untuk pergi, memasukkan delapan pejabat AS dan mantan pejabat AS ke dalam daftar hitam, dan memperketat persyaratan untuk operasi Kedutaan Besar AS.
(Tribunnews.com/Triyo)
Baca berita seputar Amerika Serikat di sini.