Amerika Serikat akan Bangun Infrastruktur di Norwegia untuk Dukung Operasi Sekutu di Kutub Utara
Amerika Serikat akan membangun infrastruktur di tiga pangkalan udara dan fasilitas angkatan laut di sepanjang pantai Norwegia.
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat akan membangun infrastruktur di tiga pangkalan udara dan fasilitas angkatan laut di sepanjang pantai Norwegia untuk mendukung operasi sekutu di Arktik, Kutub Utara.
Dilansir Asia Times, kerja sama kedua negara tersebut untuk mendukung operasi sekutu Amerika dan NATO di Kutub Utara dan Atlantik Utara.
Perjanjian tersebut masih harus diratifikasi oleh Parlemen Norwegia, rencananya pada musim panas mendatang.
Baca juga: Menlu Sergei Lavrov Sebut Pejabat Amerika Skizofrenik Terkait Kebijakan AntiRusia
Baca juga: Rusia Tarik Pasukan dari Perbatasan Ukraina, Ketegangan Berangsur Reda
Setelah disetujui, AS dapat mulai membangun fasilitas baru di lapangan terbang Rygge, Sola, dan Evenes.
Bersama dengan pangkalan angkatan laut Ramsund, Amerika juga merotasi pasukan dan kontraktor ke pangkalan tersebut untuk memelihara fasilitas dan layanan pesawat dan kapal AS.
Fasilitas Ramsund akan menandai pangkalan kedua di mana kapal selam dan kapal Amerika dapat secara teratur memasok kembali di sepanjang pantai Atlantik Utara Norwegia, menyusul pembukaan pelabuhan Tromso yang diharapkan lebih jauh ke utara ke kapal selam Amerika dalam beberapa minggu mendatang setelah menjalani upaya ekspansi besar-besaran tahun lalu.
Baca juga: Macron Tekan Putin agar Redakan Ketegangan dengan Ukraina dan Nyatakan Keprihatinan Soal Navalny
Baca juga: Kerajaan Inggris Akan Kirim Kapal Perang ke Perairan Ukraina
Adapun pangkalan udara, Rygge terletak di pinggiran Oslo, sementara Sola berada di pantai Atlantik di Norwegia selatan dan Evenes di atas Lingkaran Arktik di utara.
Kemampuan baru bagi sekutu Amerika dan NATO untuk mendarat jauh di atas Lingkaran Arktik akan menempatkan mereka lebih dekat dari sebelumnya ke peningkatan aktivitas Rusia di Atlantik Utara dan di Kutub Utara.
Rusia Memanas
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin tegas memperingatkan AS dan sekutunya agar tidak melanggar lebih jauh kepentingan keamanan Rusia.
Selama pidato kenegaraan tahunannya, Putin mengumumkan bahwa Rusia akan mulai mengembalikan pasukan ke pangkalan permanen di dalam negeri.
Baca juga: Drone Kamikaze Zala Lancet Rusia Sukses Hantam Target Teroris di Suriah
Baca juga: Presiden Erdogan Kecam Presiden Biden, Sindir Genosida Suku India Amerika
Termasuk menarik kembali dari dekat perbatasan dengan Ukraina.
Pengerahan itu berlatar belakang bentrokan baru di wilayah timur Donetsk dan Luhansk yang dilanda konflik Ukraina.
Pasukan Ukraina telah memerangi pasukan separatis yang didukung Rusia sejak pemberontak pada April 2014.
Rusia berpendapat bahwa pembangunan itu bersifat defensif, sementara Ukraina yang didukung oleh Jerman dan kekuatan Barat lainnya menuduh Moskow berusaha memprovokasi permusuhan.