KNU Sebut Militer Myanmar Telah Lakukan Pemboman dan Serangan Udara, Sebabkan 12.000 Orang Mengungsi
Kelompok etnis bersenjata Myanmar, KNU mengatakan militer telah melakukan pemboman dan serangan udara yang menyebabkan 12.00 orang mengungsi.
"Kami melakukan serangan udara hanya pada hari itu," kata Zaw Min Tun.
"Kami telah menandatangani perjanjian gencatan senjata nasional. Jika mereka mengikuti NCA, tidak ada alasan konflik terjadi," sambungnya.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021, memicu pemberontakan besar-besaran di seluruh negeri dengan demonstran yang menuntut pemulihan demokrasi.
Arus informasi di negara itu juga telah terhambat setelah junta memotong layanan wifi, data seluler dan memberlakukan pemadaman internet setiap malam yang telah berlangsung selama hampir 50 hari.
Wilayah perbatasan Myanmar sebagian besar dikendalikan oleh berbagai kelompok etnis bersenjata yang telah lama menginginkan otonomi.
Wilayah di negara bagian Kachin utara yang dikuasai oleh Tentara Kemerdekaan Kachin juga mengalami peningkatan aktivitas militer baru-baru ini.
Sedangkan KNU sendiri telah menjadi lawan vokal junta militer dan bertekad akan melindungi ratusan aktivis antikudeta.
Baca juga: Korban Kejahatan Junta Myanmar Capai 543 Orang, 44 di Antaranya Anak-anak
Berita lain terkait Kudeta Myanmar
Berita lain terkait Krisis Myanmar
(Tribunnews.com/Rica Agustina)