Jumat, 3 Oktober 2025

Bulgaria Usir 2 Diplomat Rusia karena Diduga Terlibat Spionase

Pihak berwenang di Bulgaria memberikan waktu 72 jam kepada dua diplomat Rusia agar meninggalkan negara itu.

Editor: Gigih
Olivier HOSLET / POOL / AFP
Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov yang mengenakan masker, tiba pada hari kedua dari dua hari pertemuan tatap muka Uni Eropa, di Brussel, pada 16 Oktober 2020. 

Bulgaria dianggap sebagai sekutu terdekat Rusia selama Perang Dingin.

Baca juga: Iran Mendakwa Turis Prancis atas Tuduhan Spionase dan Propaganda

Baca juga: Warga Singapura Ini Jadi Mata-mata China di AS, Kena Tuduhan Aksi Spionase untuk Kekuatan Asing

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny terlihat di titik pemeriksaan paspor di bandara Sheremetyevo Moskow pada 17 Januari 2021. Polisi Rusia menahan kritikus Kremlin Alexei Navalny di bandara Moskow tak lama setelah dia mendarat dalam penerbangan dari Berlin, seorang wartawan AFP di tempat kejadian mengatakan .
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny terlihat di titik pemeriksaan paspor di bandara Sheremetyevo Moskow pada 17 Januari 2021. Polisi Rusia menahan kritikus Kremlin Alexei Navalny di bandara Moskow tak lama setelah dia mendarat dalam penerbangan dari Berlin, seorang wartawan AFP di tempat kejadian mengatakan . (Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)

Kasus terbaru datang dengan hubungan antara UE dan Rusia yang tegang karena pemenjaraan politisi oposisi Alexey Navalny dan keputusan UE untuk memberikan sanksi kepada pejabat tinggi Rusia atas keputusan tersebut.

Pada Senin (22/3/2021), Menteri Luar Negeri Polandia Zbigniew Rau mengatakan negaranya dan sesama negara anggota Uni Eropa "berdiri teguh dengan teman kami dan sekutu NATO Bulgaria dalam tindakannya untuk melindungi kedaulatan terhadap aktivitas mata-mata Rusia yang bermusuhan".

Selama akhir pekan, Amerika Serikat (AS) juga mengatakan "mendukung Bulgaria melawan kegiatan jahat ini di wilayah mereka".

Sementara Inggris menyatakan dukungan penuhnya untuk "upaya Bulgaria dalam mengganggu jaringan mata-mata yang diduga dan mengambil langkah untuk menangani tindakan bermusuhan Rusia".

Baca juga: Tak Terima Dituding Spionase Polisi dan Ditantang Duel, Pria Ini Emosi Lalu Habisi Nyawa Tetangganya

Baca juga: Cegah Aksi Spionase, Amerika Mulai Batasi Pergerakan Para Diplomat China

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengadakan konferensi pers menjelang pertemuan para menteri luar negeri di Brussel, pada 22 Maret 2021.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov melalui telepon pada Senin (22/3/2021) bahwa aliansi harus bersatu melawan setiap kegiatan jahat yang menargetkan negara-negara anggotanya, kata kantor pers pemerintah.

Borissov telah meminta Rusia untuk berhenti memata-matai di negara Balkan tersebut.

Empat belas tahun setelah bergabung dengan UE, Bulgaria masih bergantung pada energi Rusia.

Dengan resornya di Laut Hitam, negara ini sangat populer di kalangan turis dan pemilik properti Rusia.

Berita lain terkait spionase

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved