Jumat, 3 Oktober 2025

Sentimen Anti-Asia Meningkat di AS, WNI di Sana Lebih Waspada, Ini Unek-unek Mereka

Kampanye Stop Asian Hate terus digaungkan menyusul tingginya sentimen anti-Asia di Amerika Serikat.

Editor: Willem Jonata
Apu GOMES / AFP
Julie Tran memegang teleponnya saat menyalakan lilin di Garden Grove, California, pada 17 Maret 2021 untuk bersatu melawan serentetan kekerasan baru-baru ini yang menargetkan orang Asia dan untuk mengungkapkan kesedihan dan kemarahan setelah penembakan yang menewaskan delapan orang di Atlanta, Georgia, termasuk setidaknya enam wanita Asia. 

"Mereka telah dilecehkan secara verbal, diserang secara fisik dan dibunuh,” ujar Biden, yang juga menyoroti soal krisis kekerasan dengan senjata api dalam dialognya dengan pemimpin komunitas Amerika keturunan Asia di Atlanta.

Sementara Wakil Presiden Kamala Harris, keturunan Asia Selatan pertama yang menduduki jabatan tinggi di pemerintahan, juga menyoroti isu lain selain rasisme, yaitu seksisme. “Rasisme adalah hal yang nyata di Amerika.

Xenophobia adalah hal yang nyata di Amerika. Seksisme juga,” ujarnya.

Lagi-lagi, Kamala menggarisbawahi bahwa ia dan Presiden Biden tidak akan berdiam diri.

“Kami akan selalu bicara terbuka menentang kekerasan, kejahatan bermotif kebencian dan diskriminasi, di mana pun dan kapan pun itu terjadi.”

Ia mendorong semua orang melakukan hal serupa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sentimen Anti-Asia Meningkat, Bagaimana Nasib WNI di AS?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved