Jumat, 3 Oktober 2025

Krisis Myanmar

Selain Kudeta Myanmar, Ini 5 Kudeta Militer Berbahaya Beberapa Tahun Terakhir

Kudeta sendiri bermakna penggulingan pemerintah. Tentara sering terlibat dalam kudeta di berbagai negara.

Editor: Hasanudin Aco
AFP PHOTO/THET AUNG
Polisi berjaga di Naypyidaw pada Jumat (29/1/2021), jelang pembukaan kembali parlemen pada 1 Februari usai kemenangan Aung San Suu Kyi dan partainya, National League for Democracy (NLD), di pemilu Myanmar November 2020. 

Pihak militer diketahui dekat dengan keluarga raja Bhumibol.

Namun, Jenderal Prem Tinsulanonda yang diduga menjadi dalang kudeta juga dituduh menyuap para perwira militer sebesar 1,5 juta baht. Suap ini dilakukan agar pihak militer bersatu dalam kudeta itu.

Tuduhan itu menyebabkan militer membatalkan pemilu dan konstutsi, menyensor media, melarang seluruh protes, dan mendeklarasi darurat militer nasional.

Upaya kudeta militer di Thailand ini sudah terjadi belasan kali sejak 1932. Ini termasuk kudeta pada 2014.

5. Revolusi Oranye Ukraina, 2004-2005

Protes dan aksi politik terus-menerus membara di Ukraina selama November 2004 hingga Januari 2005. Masyarakat berdemo memprotes kecurangan dalam pemilihan presiden Ukraina.

Masyarakat Ukraina melihat korupsi besar-besaran, penipuan, dan intimidasi pada para peserta pencoblosan di sekitar pilpres itu.

Ibu Kota Ukraina, Kiev menjadi pusat protes. Namun, kudeta masyarakat itu berjalan secara nasional.

Masyarakat ramai-ramai melakukan pembangkangan sipil, pemogokan kerja, dan aksi duduk untuk menggulingkan Viktor Yanuokovych.

Diperkirakan ratusan ribu hingga satu juta pemrotes meninggal selama revolusi ini.

Sumber: Kompas TV/Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved